Perjalanan Maut di Kereta Berdarah. Setelah perjuangan melelahkan melawan penyakit yang menguras tenaga, Purnama akhirnya bisa bernapas lega. Ia dinyatakan sembuh dari kanker, sebuah kemenangan yang pantas dirayakan. Kebahagiaannya semakin lengkap saat ia memutuskan memberi hadiah liburan istimewa untuk adik tersayangnya, Kembang. Tujuan mereka adalah sebuah resor baru di daerah terpencil, tempat ideal untuk relaksasi dan menikmati momen kebersamaan setelah masa-masa sulit.
Satu-satunya cara untuk mencapai lokasi terpencil tersebut adalah dengan menaiki kereta wisata bernama Sangkara. Berbekal semangat dan harapan untuk perjalanan menyenangkan, Purnama dan Kembang pun melangkahkan kaki masuk ke dalam gerbong kereta. Sambutan dari pramugara bernama Tekun terasa biasa saja pada awalnya, namun tak butuh waktu lama bagi keduanya merasakan ada sesuatu yang tidak beres di dalam moda transportasi unik ini.
Keanehan mulai merayap pelan, menciptakan nuansa mencekam yang tak terduga. Ketegangan meningkat saat seorang penumpang misterius bernama Ramla muncul, berusaha memperingatkan penumpang lain tentang bahaya yang mengintai di dalam Kereta Berdarah ini. Peringatan tersebut bukan isapan jempol belaka. Purnama dan Kembang mendapati diri mereka terperangkap dalam serangkaian kejadian mengejutkan yang mengancam keselamatan jiwa mereka.
Mereka tidak punya pilihan lain selain menghadapi berbagai hal tak terduga yang muncul dari bayangan di dalam kereta. Berbekal keberanian dan naluri bertahan hidup, kakak beradik ini berupaya sekuat tenaga melawan kekuatan jahat yang tampaknya menguasai Sangkara. Setiap detik adalah perjuangan, setiap gerbong menyimpan potensi ancaman baru.
Waktu menjadi elemen krusial. Kereta wisata itu, sang Sangkara, semakin dekat dengan terowongan terakhir, sebuah titik yang terasa seperti garis finis atau justru jurang pemisah antara hidup dan mati. Berkejaran dengan waktu, Purnama dan Kembang pun berjuang mati-matian melawan kekuatan yang berusaha menjerat mereka.
Di tengah desakan waktu dan ancaman yang kian mencekam, mampukah kakak beradik ini meloloskan diri dari jerat maut di dalam Kereta Berdarah? Apakah perjuangan mereka akan berbuah keselamatan sebelum kereta mencapai tujuannya yang tak pasti?
