Kereta: Perjalanan Pulang yang Diteror Masa Lalu
Setelah kepergian sang ibu, Maudy menghadapi kenyataan pahit yang mendorongnya kembali ke akar, ke kampung halaman yang telah lama ditinggalkan. Perjalanan pulang ini menjadi inti dari sebuah kisah mencekam berjudul Kereta. Namun, perjalanan ini bukan sekadar perpindahan tempat atau napak tilas kenangan; ia adalah penyelaman ke dalam selubung masa lalu yang gelap, di mana kenyataan berbaur dengan hal yang tak terduga.
Maudy memilih kereta api sebagai moda transportasinya, mungkin mencari ketenangan dalam deru mesin dan pemandangan yang berganti. Namun, ketenangan itu tak kunjung datang. Di dalam gerbong yang perlahan melaju, di tengah kesendirian dan duka yang masih menyelimuti, Maudy dihadapkan pada kehadiran yang tak kasat mata. Ia bertemu dengan Hansi, sesosok hantu yang membawa serta beban dari masa lalu yang kelam, sebuah masa lalu yang entah bagaimana terhubung dengan perjalanan Maudy.
Pertemuan tak terduga dengan Hansi di dalam gerbong Kereta ini menjadi titik puncak narasi. Interaksi antara Maudy, yang bergulat dengan dukanya, dan Hansi, yang terperangkap oleh beban silamnya, memunculkan konflik-konflik yang menegangkan. Rahasia mulai tersingkap, batas antara dunia nyata dan spiritual menjadi kabur, dan Maudy mendapati dirinya terperangkap dalam alur cerita yang jauh lebih rumit dan berbahaya dari yang ia bayangkan.
Cerita dalam Kereta berhasil merangkai duka personal dengan horor supernatural, menciptakan atmosfer yang intens. Ketegangan yang dibangun dari interaksi Maudy dan Hansi, serta misteri di balik keberadaan Hansi, membuat penonton terpaku pada layar, menanti setiap pengungkapan dan bahaya yang mengintai. Lebih dari sekadar perjalanan pulang, kisah ini adalah tentang bagaimana masa lalu dapat terus menghantui, bahkan di dalam gerbong yang melaju menuju masa depan.