Keramat 2: Caruban Larang kembali menghadirkan format mockumentary atau found footage yang menjadi ciri khas film pertamanya, membawa sekelompok anak muda ke dalam pengalaman supranatural yang mengerikan saat melakukan proses produksi konten. Kali ini, sekelompok mahasiswa atau kru film dokumenter – terdiri dari Ute, Jojo, Maura, Ajil, Keanu, Umay, dan Arla – berangkat ke Cirebon dengan tujuan membuat tugas akhir atau konten investigasi tentang sejarah dan mitos lokal, khususnya yang berkaitan dengan daerah Caruban Larang yang dianggap keramat.
Dengan gaya pengambilan gambar seolah-olah nyata dan tanpa skrip yang kaku, Keramat 2: Caruban Larang mengikuti perjalanan kelompok ini saat mereka mulai melakukan riset dan syuting di lokasi-lokasi bersejarah dan angker di Cirebon. Awalnya mereka mungkin bersikap skeptis atau sekadar ingin membuat konten yang menarik. Namun, perlahan tapi pasti, mereka mulai mengalami kejadian-kejadian aneh dan gangguan supranatural yang terekam oleh kamera mereka. Batas antara pembuatan dokumenter dan realitas mengerikan mulai kabur. Mereka tanpa sadar telah mengusik sesuatu yang seharusnya tidak diganggu di tanah Caruban Larang. Ketegangan dibangun melalui rekaman kamera yang goyah, penampakan-penampakan subtil namun efektif, dan kepanikan yang semakin menjadi-jadi di antara anggota kelompok saat mereka menyadari bahaya nyata yang mengintai. Keramat 2: Caruban Larang adalah kelanjutan teror supranatural bergaya dokumenter yang membawa penonton merasakan langsung kengerian yang dialami para karakternya.
