Kisah “Kara Krus” berpusat pada karakter Adela, seorang wanita yang sudah menikah. Di balik kehidupan rumah tangganya yang tampak tenang, Adela menyimpan rahasia kelam: ia menderita Dissociative Identity Disorder (DID) atau gangguan kepribadian ganda. Dalam dirinya, bersemayam dua sosok yang sangat bertolak belakang. Di satu sisi, ada Adela yang lemah lembut, bertanggung jawab, dan berusaha menjaga komitmen pernikahannya. Namun, di sisi lain, muncul Lena, alter ego yang liar, penuh gairah, dan tak terkendali. Lena adalah personifikasi dari hasrat terpendam dan pemberontakan terhadap norma.
Kehadiran Lena dalam diri Adela menjadi sumber kekacauan. Lena tidak segan-segan mengeksplorasi sisi sensual dirinya, terlibat dalam hubungan-hubungan terlarang yang berlawanan dengan moralitas Adela. Setiap kali Lena mengambil alih, Adela seolah kehilangan kendali atas tubuh dan tindakannya. Ia hanya bisa menyaksikan dari kejauhan, merasakan malu dan ketakutan atas perbuatan alter egonya. Konflik internal ini menjadi semakin rumit ketika Lena mulai menunjukkan sisi gelap yang lebih mengerikan.
Plot film mulai memanas ketika tindakan Lena tidak lagi sekadar urusan ranjang dan pelanggaran norma sosial. Di bawah pengaruh kepribadian alter ego yang semakin dominan, Lena terlibat dalam sebuah insiden yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang. Pembunuhan ini menjadi titik balik yang mengubah segalanya. Adela, yang selama ini berusaha menekan dan mengendalikan Lena, kini harus menghadapi konsekuensi yang jauh lebih berat. Ia terperangkap dalam situasi yang sangat berbahaya, di mana ia harus bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan oleh alter egonya.
“Kara Krus” tidak hanya menawarkan adegan-adegan sensual yang menjadi ciri khas film-film bernafaskan Vivamax. Lebih dari itu, film ini mencoba mengeksplorasi sisi psikologis karakter Adela dan konflik batin yang dialaminya. Penonton diajak untuk memahami betapa kompleksnya gangguan kepribadian ganda dan dampaknya pada kehidupan seseorang. Film ini juga menyentuh tema-tema seperti identitas, kontrol diri, dan sisi gelap dari hasrat manusia.