Kâfir (2018) (dengan subjudul “Bersekutu dengan Setan”) menyajikan sebuah kisah misteri supranatural yang menimpa sebuah keluarga harmonis di sebuah desa terpencil. Cerita dimulai dengan kematian mendadak dan tidak wajar sang Ayah. Sebelum meninggal, Ayah mengeluarkan pecahan beling dari mulutnya, sebuah pertanda kematian yang tidak wajar dan diduga akibat serangan ilmu hitam atau santet. Kematian Ayah meninggalkan duka mendalam bagi sang Ibu, Sri, dan kedua anaknya, Andi dan Dina.
Setelah kematian Ayah, kedamaian keluarga tersebut mulai terusik. Sri, sang Ibu, mulai mengalami teror-teror aneh dan menakutkan di rumah mereka. Ia sering melihat penampakan sosok gaib, mendengar bisikan-bisikan misterius, dan merasa ada kekuatan jahat yang mengincarnya. Perilakunya pun menjadi aneh dan sering kesurupan. Andi dan Dina menjadi sangat khawatir dengan kondisi ibu mereka dan mulai curiga bahwa kematian ayah mereka dan teror yang dialami ibu mereka saling berkaitan. Kâfir (2018) membangun ketegangan melalui atmosfer rumah yang mencekam dan perubahan perilaku sang Ibu.
Andi dan Dina berusaha mencari tahu penyebab teror yang menimpa keluarga mereka. Penyelidikan mereka mengarah pada dukun tua di desa mereka yang diduga terlibat dalam praktik ilmu hitam. Mereka menemukan petunjuk-petunjuk mengerikan yang mengindikasikan adanya perjanjian dengan setan atau praktik pesugihan yang mungkin dilakukan oleh seseorang di masa lalu, yang kini meminta tumbal dari keluarga mereka. Mereka harus berpacu dengan waktu untuk mengungkap dalang di balik teror santet tersebut dan menyelamatkan nyawa ibu mereka sebelum terlambat. Film ini adalah tentang perjuangan anak-anak melindungi ibu mereka dari ancaman ilmu hitam.