Kadet 1947 membawa penonton kembali ke masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, tepatnya saat Agresi Militer Belanda I pada tahun 1947. Film ini mengangkat kisah nyata yang inspiratif tentang sekelompok kadet atau calon penerbang Angkatan Udara di Maguwo, Yogyakarta, yang memiliki semangat patriotisme membara meskipun usia mereka masih sangat muda dan minim pengalaman tempur. Mereka adalah Sigit, Mul, Har, dan Adji, bersama rekan-rekan kadet lainnya. Di tengah keterbatasan persenjataan dan pesawat warisan Jepang yang sudah tua, mereka memiliki tekad nekat untuk ikut mempertahankan kedaulatan Indonesia.
Meskipun tidak mendapatkan izin resmi dari para petinggi militer yang meragukan kemampuan mereka, para kadet ini diam-diam merencanakan sebuah serangan udara balasan terhadap markas-markas Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa. Kadet 1947 menggambarkan semangat pantang menyerah, keberanian, dan kecerdikan para pemuda ini dalam mempersiapkan misi berbahaya tersebut. Mereka harus mengatasi berbagai rintangan, mulai dari memperbaiki pesawat tua dengan suku cadang seadanya, berlatih secara sembunyi-sembunyi, hingga menghadapi keraguan dari atasan mereka sendiri. Film ini menyoroti heroisme yang seringkali terlupakan dari para pahlawan muda bangsa. Aksi mereka, meskipun berskala kecil, memiliki dampak psikologis yang besar dalam membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia. Kadet 1947 adalah sebuah drama sejarah yang penuh semangat nasionalisme, persahabatan, dan keberanian di tengah kecamuk perang mempertahankan kemerdekaan.