Film Joker, yang dirilis pada tahun 2019, menyajikan sebuah studi karakter mendalam tentang Arthur Fleck, seorang pria yang bergulat dengan kesehatan mental di tengah kerasnya kota Gotham yang penuh kriminalitas dan resesi ekonomi. Arthur, yang bekerja sebagai badut pesta dan bercita-cita menjadi komedian tunggal, tinggal bersama ibunya, Penny. Ia menderita gangguan neurologis yang membuatnya tertawa tak terkendali di saat-saat yang tidak tepat, sebuah kondisi yang memerlukan obat-obatan yang ia sangat bergantung pada layanan sosial untuk mendapatkannya.
Kehidupan Arthur yang sudah sulit semakin terpuruk ketika ia diserang oleh sekelompok pemuda jalanan saat bekerja. Rekan kerjanya, Randall, memberinya sebuah pistol untuk melindungi diri. Di tengah kesepiannya, Arthur menjalin hubungan dengan tetangganya, Sophie Dumond, seorang ibu tunggal. Ia bahkan mengundangnya untuk menonton penampilannya di sebuah klub komedi, berharap mendapatkan pengakuan dan cinta.
Namun, nasib terus mempermainkannya. Arthur dipecat dari pekerjaannya setelah secara tidak sengaja menjatuhkan pistolnya di rumah sakit anak-anak tempatnya menghibur. Dalam perjalanan pulang dengan kereta bawah tanah, masih mengenakan riasan badut, ia menjadi sasaran ejekan dan serangan dari tiga pengusaha mabuk dari Wayne Investments. Dalam pembelaan diri, Arthur menembak mati dua dari mereka dan mengejar serta membunuh yang ketiga saat mencoba melarikan diri.
Pembunuhan ini memicu gelombang kemarahan dan perdebatan. Thomas Wayne, seorang kandidat walikota miliarder dan majikan para korban, mengutuk tindakan tersebut. Namun, secara tak terduga, dukungan untuk Arthur justru tumbuh di kalangan masyarakat kelas bawah yang merasa terpinggirkan, mereka mulai mengenakan topeng badut sebagai simbol perlawanan. Keadaan semakin memburuk ketika pemotongan anggaran pemerintah menutup program layanan sosial, membuat Arthur kehilangan akses ke obat-obatannya.
Sophie hadir di pertunjukan stand-up Arthur, namun penampilannya berantakan karena gangguan tertawanya dan leluconnya yang tidak lucu. Arthur menemukan surat dari Penny kepada Thomas Wayne yang mengungkapkan bahwa ia adalah anak haram Thomas. Ia marah kepada ibunya karena merahasiakan kebenaran tentang ayah kandungnya. Arthur pergi ke Wayne Manor dan bertemu dengan Bruce Wayne muda, putra Thomas, namun melarikan diri setelah berselisih dengan Alfred Pennyworth, kepala pelayan keluarga Wayne.
Penny mengalami stroke setelah diinterogasi oleh detektif yang menyelidiki keterlibatan Arthur dalam pembunuhan di kereta bawah tanah. Ia dirawat di rumah sakit. Sementara itu, idola Arthur, pembawa acara talk show larut malam yang populer, Murray Franklin, menayangkan klip penampilan stand-up Arthur yang gagal di acaranya dan mengejeknya sebagai “joker,” yang sangat menyakitkan hati Arthur.
Arthur menghadapi Thomas Wayne di bioskop. Thomas menyangkal menjadi ayahnya dan mengklaim bahwa Penny bukanlah ibu kandungnya. Arthur mengunjungi Rumah Sakit Jiwa Arkham dan membaca catatan medis Penny. Dokumen tersebut mengungkapkan bahwa Penny adalah seorang narsisis delusional yang mengadopsi Arthur saat bekerja sebagai pembantu rumah tangga keluarga Wayne. Ia mengembangkan hubungan intim imajiner dengan Thomas, yang ia yakini termasuk Arthur sebagai putra biologis mereka. Pada saat yang sama, Penny membesarkan Arthur dengan seorang pacar yang secara fisik dan seksual melecehkan mereka, yang diduga menjadi penyebab gangguan neurologis Arthur.
Terpukul oleh kenyataan pahit ini, Arthur mendatangi apartemen Sophie tanpa pemberitahuan. Ketakutan, Sophie memintanya untuk pergi, mengungkapkan bahwa hubungan mereka hanyalah khayalan Arthur. Keesokan harinya, Arthur membunuh Penny dengan bantal di rumah sakit.
Setelah diundang ke acara Murray Franklin, Arthur dikunjungi oleh Randall dan rekan kerja lamanya, Gary. Arthur menikam Randall hingga tewas, namun mengampuni Gary karena pernah bersikap baik padanya. Detektif yang menyelidiki Arthur mengejarnya ke kereta yang penuh dengan demonstran bertopeng badut. Arthur memicu perkelahian, di mana seorang detektif secara tidak sengaja menembak dan membunuh seorang demonstran. Para demonstran lainnya kemudian memukuli para detektif sementara Arthur melarikan diri.
Di studio, Arthur meminta Murray untuk memperkenalkannya sebagai “Joker,” merujuk pada ejekan Murray sebelumnya. Saat acara disiarkan langsung, Arthur menceritakan lelucon-lelucon mengerikan, mengaku melakukan pembunuhan di kereta bawah tanah, mengoceh tentang pengabaian masyarakat terhadap kaum tertindas, dan mencaci maki Murray karena telah mengejeknya. Setelah lelucon terakhir, Arthur menembak Murray di kepala hingga tewas. Arthur ditangkap, dan kerusuhan meletus di seluruh kota. Penjarah menabrakkan ambulans ke mobil polisi yang membawa Arthur dan membebaskannya. Sementara itu, seorang perusuh mencegat keluarga Wayne di sebuah gang dan membunuh Thomas dan istrinya Martha di depan Bruce. Arthur berdiri di atas mobil polisi, menari di tengah sorak-sorai kerumunan, dan mengoleskan darah di wajahnya menjadi senyuman.
Beberapa waktu kemudian di Arkham, Arthur tertawa sendiri tentang sebuah lelucon saat sesi terapi dengan terapis barunya. Ia menolak menceritakannya, mengklaim bahwa terapisnya tidak akan memahaminya. Ia meninggalkan jejak kaki berdarah saat seorang petugas mengejarnya.
