Jailangkung: Sandekala melanjutkan waralaba supranatural populer dengan membawa teror baru yang berkaitan dengan mitos waktu Sandekala (senja atau magrib) dan permainan pemanggil arwah, Jailangkung. Cerita berpusat pada sebuah keluarga kecil – Adrian, Sandra, dan kedua anak mereka, Niki dan Kinan – yang sedang berlibur di sebuah daerah terpencil dekat danau. Kebahagiaan liburan mereka berubah menjadi mimpi buruk ketika si bungsu, Kinan, tiba-tiba menghilang tanpa jejak saat bermain di dekat danau tepat pada waktu Sandekala.
Upaya pencarian yang panik tidak membuahkan hasil. Di tengah keputusasaan, keluarga ini mulai mengalami gangguan-gangguan supranatural yang mengerikan di sekitar villa tempat mereka menginap. Mereka menemukan sebuah boneka Jailangkung tua di dalam villa. Niki, sang kakak, yang merasa bersalah atas hilangnya Kinan, mencoba menggunakan Jailangkung tersebut dengan harapan bisa menemukan adiknya. Namun, tindakannya justru membuka pintu bagi kekuatan gelap yang lebih besar dan jahat, yang ternyata berkaitan dengan hilangnya Kinan dan mitos Sandekala di daerah tersebut. Jailangkung: Sandekala membangun ketegangan melalui atmosfer senja yang mencekam, penampakan-penampakan mengerikan, dan misteri hilangnya Kinan. Keluarga Adrian harus berjuang melawan teror gaib dan mengungkap rahasia kelam yang menyelimuti danau dan waktu Sandekala untuk menyelamatkan Kinan sebelum terlambat. Film ini adalah perpaduan antara supranatural keluarga dan mitos lokal yang menakutkan.
