What's happening?

Video Sources 0 Views Report Error

  • Watch trailer
  • VH
Istirahatlah Kata-Kata (2017)

Istirahatlah Kata-Kata (2017)

Jan. 19, 2017Indonesia97 Min.TV-MA
Your rating: 0
5 1 vote

Synopsis Istirahatlah Kata-Kata (2017)

Film Istirahatlah Kata-Kata merupakan sebuah drama biografi yang hening namun penuh makna, mengisahkan fragmen penting dalam kehidupan penyair dan aktivis buruh Wiji Thukul selama masa pelariannya dari kejaran aparat rezim Orde Baru pada akhir dekade 1990-an. Disutradarai oleh Yosep Anggi Noen, film ini tidak berfokus pada aksi heroik atau konfrontasi terbuka, melainkan pada sisi personal dan psikologis Wiji Thukul (diperankan dengan intens oleh Gunawan Maryanto) saat ia terpaksa hidup dalam persembunyian, jauh dari istri dan anak-anaknya.

Cerita mengambil latar utama di Pontianak, Kalimantan Barat, di mana Wiji Thukul hidup dengan menggunakan nama samaran dan berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghilangkan jejak. Ia menjalani hari-harinya dalam kesunyian, melakukan pekerjaan serabutan, dan terus menerus dibayangi rasa takut dan paranoia akan kemungkinan tertangkap. Film ini dengan kuat menggambarkan tekanan batin yang dialami Thukul: kerinduannya yang mendalam pada sang istri, Sipon (diperankan oleh Marissa Anita), dan kedua anaknya di Solo, serta pergulatannya untuk tetap waras dan mempertahankan semangat juangnya di tengah isolasi dan ketidakpastian. Kata-kata, yang selama ini menjadi senjata utamanya dalam menyuarakan kritik dan perlawanan, terpaksa ‘diistirahatkan’.

Secara paralel, film ini juga menampilkan perjuangan Sipon di Solo. Ia harus tegar membesarkan anak-anak seorang diri sambil menghadapi intimidasi dan pengawasan ketat dari aparat keamanan yang terus mencari suaminya. Ketidakjelasan nasib Wiji Thukul menjadi beban berat bagi Sipon, namun ia tetap setia menunggu dan berharap. Istirahatlah Kata-Kata berhasil menangkap atmosfer represif era Orde Baru melalui pendekatan sinematik yang subtil dan puitis. Minim dialog dan lebih banyak mengandalkan kekuatan visual serta akting para pemainnya, film ini mengajak penonton merasakan langsung kecemasan, kesepian, dan keteguhan hati seorang penyair yang dibungkam paksa oleh kekuasaan. Film ini menjadi sebuah refleksi penting tentang sejarah kelam Indonesia dan penghargaan terhadap mereka yang berani bersuara meski harus membayar mahal.

Original title Istirahatlah Kata-Kata
IMDb Rating 7.3 275 votes
TMDb Rating 9 3 votes

Similar titles

Swann in Love
Twenty-Four Eyes
The Alto Knights (2025)
The Deathmaker
Rebellious Reign
The Devil at 4 O’Clock
Woman in Love: A Story of Madame Bovary (1978)
EL (2018)
Angel
My Friend Flicka
The Actor (2025)
Baby Snatcher