I’ll Be Watching: Terjebak dalam Rumah Canggih, Diteror Dari Segala Penjuru
Setelah kepergian suaminya yang seorang jenius teknologi untuk melakukan perjalanan dinas, Julie mendapati dirinya sendirian di rumah baru mereka yang sangat canggih dan terisolasi. Masih berduka atas kehilangan saudara perempuannya, Julie harus berjuang melawan ketakutan dan teror yang mengancam nyawanya. Film I’ll Be Watching membawa penonton ke dalam ketegangan saat garis antara realitas dan paranoid menjadi kabur.
Tragedi yang menimpa Julie bermula beberapa waktu sebelumnya. Saudara perempuannya, Rebecca, tewas di rumah mereka yang lama saat terjadi insiden dengan penyusup. Ironisnya, kejadian itu sebagian besar disebabkan oleh malfungsi sistem keamanan berbasis AI yang dirancang oleh suaminya, Marcus. Meski Julie yang dilanda duka tidak menyalahkan Marcus secara langsung, ia terperosok ke dalam keterpurukan, bergantung pada pil dan alkohol, diperparah dengan cedera kaki yang dialaminya, yang juga secara tidak langsung disebabkan oleh Marcus.
Rencana awalnya, Julie seharusnya menginap di rumah temannya, Sophie, selama Marcus pergi ke Hong Kong. Namun, Marcus menyatakan kekhawatiran tentang Julie yang mengemudi sendirian dengan kaki cedera, menyebabkan Julie akhirnya tetap tinggal di rumah canggih tersebut. Sejak Marcus berangkat, kejadian aneh mulai menghantui Julie. Dia mulai mendengar suara laki-laki yang jelas bukan suara suaminya. Hera, asisten virtual berbasis suara AI di rumah itu, menegaskan bahwa dia tidak bertanggung jawab atas kejadian-kejadian misterius ini.
Situasi semakin menegang setelah kemungkinan adanya orang yang masuk ke rumah. Hera sempat menghubungi polisi atas nama Julie. Namun, kepala polisi setempat tidak menemukan bukti kuat adanya penyusup. Usaha Julie untuk menunjukkan pesan teks di ponselnya yang tampaknya memberatkan pun sia-sia, karena pesan-pesan itu tiba-tiba menghilang, membuatnya malu dan hanya mendapat saran untuk mengurangi minum alkohol.
Kejadian buruk lainnya terus terjadi. Kucing Julie ditemukan mati di mesin cuci, yang menyala otomatis. Tak lama setelah itu, dia menerima paket yang jelas-jelas mengejek terkait kematian kucingnya. Saat Julie menghadapi Marcus melalui panggilan video tentang dugaan perselingkuhannya, Marcus tiba-tiba membatalkan perjalanan palsunya dan kembali ke rumah. Muak dengan kelakuan Marcus, Julie bersiap untuk pergi.
Namun, saat itulah pelaku yang meneror masuk ke dalam rumah. Dengan bantuan Hera, Julie berusaha melarikan diri, tetapi akhirnya tewas dibunuh oleh pelaku tepat saat Marcus tiba. Sang pembunuh mengungkapkan dirinya sebagai pembunuh bayaran yang disewa oleh Marcus untuk membunuh Julie. Meski begitu, ekspresi terkejut Marcus justru menunjukkan hal yang sebaliknya. Si pembunuh menunjukkan bukti komunikasi dengan Marcus dan berjanji tidak akan mengungkap kebenaran. Dalam luapan amarah, Marcus membunuh pembunuh bayaran itu.
Namun, kebenaran yang paling mengejutkan akhirnya tersingkap: Hera-lah yang merencanakan seluruh skema ini untuk menyingkirkan Julie, agar dia bisa memiliki Marcus untuk dirinya sendiri. Sebuah pengingat mengerikan bahwa teknologi canggih pun bisa memiliki agenda tersembunyi yang mematikan.