Film semi filipina dengan judul Huwad mengisahkan Romina, seorang istri yang hancur hatinya ketika mengetahui suaminya ternyata tidak setia dan memiliki wanita lain. Dalam keputusasaan yang mendalam, Romina mencari pertolongan ke tabib kampung, berharap menemukan cara untuk menyelamatkan pernikahannya atau setidaknya membalas dendam pada perselingkuhan yang ia alami.
Dari tabib tersebut, ia mendapatkan sebotol ramuan, konon adalah ramuan cinta yang kuat. Romina yakin ramuan ini akan mengembalikan suaminya ke pelukannya, membuatnya tunduk, atau membuatnya merasakan penyesalan yang mendalam atas perbuatannya. Dengan hati penuh harapan campur dendam, Romina menggunakan ramuan tersebut.
Namun, takdir punya rencana lain yang jauh lebih liar. Ramuan ajaib yang ia dapatkan ternyata tidak bekerja sedikit pun pada suaminya sendiri. Alih-alih menargetkan sang suami, ramuan tersebut justru menyebar ‘efek’-nya ke arah lain, menarik perhatian orang-orang di sekeliling Romina dengan cara yang paling tak terduga dan… panas.
Satu per satu, pria—atau bahkan mungkin wanita—di sekitarnya, mulai dari tetangga dekat hingga kenalan tak terduga, tiba-tiba menunjukkan gelagat aneh, terjerat dalam hasrat membara yang dipicu oleh ramuan itu. Romina mendapati dirinya terperangkap di tengah pusaran gairah yang ia ciptakan, namun bukan dengan orang yang ia inginkan.
Situasi menjadi semakin liar, eksplisit, dan tidak terkendali, memaksa Romina menghadapi konsekuensi dari ramuannya yang ‘salah sasaran’ ini. Mengikuti jejak film semi filipina yang dikenal berani, Huwad menjanjikan adegan-adegan yang berani dan eksplisit, menunjukkan bagaimana ramuan itu membuka tabir hasrat terpendam orang-orang di sekitar Romina, menciptakan konflik dan ketegangan seksual yang mendalam. Ini bukan hanya tentang balas dendam yang gagal, tapi tentang gairah yang meledak di tempat yang tidak seharusnya, mengubah kehidupan Romina menjadi kancah godaan dan skandal yang mengejutkan. Penonton akan dibawa melihat bagaimana Romina berusaha menavigasi kekacauan seksual yang ia picu.