Hujan di Balik Jendela menyuguhkan sebuah kisah melankolis tentang cinta segitiga yang rumit dan penuh pengorbanan, berlatar belakang hubungan antara dua saudara kandung dan seorang wanita yang hadir di antara mereka. Cerita berpusat pada Dika dan Gisel, sepasang kekasih yang hubungannya tampak harmonis. Namun, kebahagiaan mereka terusik oleh kehadiran Alden, kakak kandung Dika, yang ternyata juga menyimpan perasaan mendalam untuk Gisel sejak lama. Alden adalah sosok yang lebih pendiam dan seringkali mengalah demi kebahagiaan adiknya.
Situasi menjadi semakin kompleks ketika sebuah tragedi menimpa Dika, membuatnya mengalami kondisi fisik yang membatasi. Gisel, dihadapkan pada pilihan sulit, merasa bertanggung jawab untuk merawat Dika. Di saat yang sama, Alden selalu hadir sebagai sosok pendukung bagi Gisel, memberikan perhatian dan kekuatan di tengah masa sulit tersebut. Hujan di Balik Jendela mengeksplorasi dinamika perasaan yang terpendam antara ketiga karakter ini. Gisel terjebak antara rasa cinta dan tanggung jawab kepada Dika, serta kenyamanan dan perasaan yang mungkin mulai tumbuh untuk Alden. Alden sendiri bergulat dengan perasaannya yang terlarang dan loyalitasnya kepada sang adik. Film ini menggambarkan bagaimana cinta, pengorbanan, dan rasa bersalah berkelindan dalam hubungan mereka. Suasana melankolis dibangun melalui dialog-dialog lirih dan momen-momen reflektif, seringkali diiringi hujan sebagai metafora kesedihan dan kerumitan perasaan. Hujan di Balik Jendela adalah sebuah perenungan tentang takdir cinta yang tak terduga dan pilihan-pilihan sulit yang harus dibuat atas nama kasih sayang.