Film Heart of Stone, sebuah sajian spy thriller terbaru dari Netflix, membawa penonton ke dalam dunia aksi mata-mata internasional yang penuh intrik dan ketegangan. Dibintangi oleh Gal Gadot, film ini menjanjikan petualangan seru dengan sentuhan teknologi canggih yang menjadi jantung cerita.
Kisah Heart of Stone dimulai di tengah keindahan pegunungan Alpen Italia, tepatnya di sebuah resor ski yang juga berfungsi sebagai kasino mewah. Agen MI6, Parker, Yang, dan Bailey, bersama dengan teknisi Rachel Stone (Gal Gadot), ditugaskan untuk menangkap Mulvaney, seorang pedagang senjata berbahaya. Mulvaney diketahui sedang berjudi sambil menyaksikan live streaming operasi tempur Navy SEAL Amerika Serikat.
Misi yang awalnya tampak rutin berubah menjadi kacau ketika Yang ketahuan mencoba melumpuhkan Mulvaney. Baku tembak tak terhindarkan. Parker berhasil membawa Mulvaney ke kereta gantung, sementara tim bergerak menuruni gunung untuk menghadapi keamanan Mulvaney. Di tengah kekacauan, Stone berpura-pura terluka dan memilih untuk tinggal di belakang. Namun, di balik layar, ia menghubungi Jack, seorang agen misterius yang memberikan informasi probabilitas untuk membantunya menavigasi situasi berbahaya dan melumpuhkan para penjaga. Stone dengan lihai menghindari kontak dengan timnya, yang tidak menyadari bahwa dia adalah agen rahasia dari organisasi lain. Saat evakuasi Mulvaney, sang pedagang senjata tiba-tiba menelan sianida dan tewas.
Di London, Stone mendapat teguran keras dari Nomad, atasannya di organisasi rahasia “The Charter”. Nomad mengkhawatirkan tindakan Stone yang dianggap membahayakan penyamarannya. Stone sendiri justru lebih fokus pada seorang peretas misterius yang sempat dilihatnya di Alpen. Peretas tersebut kemudian diketahui bernama Keya Dhawan, seorang yatim piatu dengan koneksi ke sindikat kriminal India. The Charter, organisasi tempat Stone bernaung—keberadaannya bahkan diragukan oleh Bailey—membocorkan lokasi Keya ke MI6. MI6 mengirim timnya, termasuk Stone yang masih menyamar, untuk melacak Keya.
Saat tiba di lokasi yang dituju, tim MI6 justru terjebak dalam penyergapan oleh sekelompok tentara bayaran. Jack memerintahkan Stone untuk mundur, namun Stone menolak dan memilih untuk kembali menyelamatkan timnya, meskipun harus mengorbankan penyamarannya. Setelah berhasil melarikan diri, Stone terpaksa membuka identitas aslinya sebagai agen The Charter kepada tim MI6.
Plot semakin rumit ketika Parker berkhianat. Ia membunuh Yang dan Bailey, mengungkapkan dirinya sebagai agen ganda yang bekerja sama dengan Keya. Parker mengaku bahwa ia telah membunuh Mulvaney secara diam-diam sebagai bagian dari misinya untuk menemukan “The Heart”, sebuah komputer kuantum canggih yang digunakan untuk memandu misi-misi The Charter. Parker melumpuhkan Stone dengan racun dan menanamkan sebuah perangkat padanya, menjadikannya kuda troya untuk menyusup ke sistem keamanan The Charter.
Setelah Stone ditemukan dan dibawa ke markas The Charter, perangkat tersebut mulai bekerja membobol sistem. Stone berhasil mengeluarkan perangkat itu, namun para peretas telah berhasil mendapatkan lokasi The Heart. Nomad, yang ternyata adalah “King of Hearts” (sebutan untuk pemimpin The Charter), menangguhkan Stone dari tugas.
Nomad bertemu dengan tiga “King” lainnya yang menjalankan The Charter. Mereka mengungkapkan bahwa Parker adalah mantan agen MI6 yang ditinggalkan dalam sebuah operasi gagal The Charter di Chechnya delapan tahun lalu. Dari hasil peretasan, mereka mengetahui bahwa sistem kendali The Heart berada di sebuah pesawat udara di atas Afrika. Parker dan Keya terbang menuju pesawat tersebut. Stone berusaha mencegat mereka, namun gagal menghentikan mereka mengambil alih The Heart dan menghancurkan pesawat udara tersebut. Stone memotong tali tangga helikopter yang mereka gunakan, memaksa dirinya dan Keya terjun payung ke gurun.
Keya mengungkapkan kepada Stone bahwa ia telah mengenkripsi The Heart secara biometrik, membuatnya tidak berguna tanpa dirinya. Sebuah jip yang lewat mengangkut mereka, namun ternyata membawa mereka ke perangkap yang dipasang oleh Parker. Keya kembali bergabung dengan Parker, sementara Stone berhasil melarikan diri dan diselamatkan oleh agen The Charter lainnya. Stone kemudian menuju Islandia, tempat Parker menggunakan superkomputer universitas untuk mengeksploitasi The Heart.
Parker menggunakan The Heart untuk membunuh dua dari empat “King” The Charter beserta agen mereka, serta menjebak Nomad dan timnya di bunker tanpa pasokan udara. Keya mulai merasa kecewa dengan tindakan Parker karena niat awalnya hanya untuk mengungkap orang-orang jahat, bukan melakukan pembunuhan balas dendam. Ia membantu Stone menghindari ledakan yang dipasang di lokasi palsu dan mengarahkannya ke lokasi sebenarnya Parker dan The Heart.
Parker menyadari bahwa Keya telah mengkhianatinya dan berusaha memaksanya untuk membuka enkripsi The Heart. Stone tiba tepat waktu untuk menyelamatkan Keya dan berhasil membunuh Parker. Keya menggunakan The Heart untuk memulihkan oksigen ke bunker tempat Nomad dan timnya terjebak, kemudian menyerahkan The Heart kembali ke The Charter.
Empat minggu kemudian, Stone mengunjungi Keya di penjara dan menawarkannya pekerjaan di The Charter. Mereka kemudian memulai misi baru sebagai tim baru, bersama Stone, Jack, dan Keya. Heart of Stone menyajikan aksi mata-mata yang intens dengan sentuhan teknologi futuristik, menjadikannya tontonan yang menghibur dan menegangkan bagi para penggemar genre ini.