Hantu Perawan Jeruk Purut (2008) merupakan kelanjutan atau sekuel dari film Hantu Jeruk Purut yang sukses dua tahun sebelumnya. Masih disutradarai oleh Koya Pagayo dan kembali menampilkan Angie Virgin sebagai Airin, film ini mencoba mengembangkan mitologi dan teror yang terkait dengan TPU Jeruk Purut. Setelah selamat dari teror hantu pastur tanpa kepala di film pertama, kehidupan Airin tampaknya belum sepenuhnya tenang. Kali ini, ancaman datang dari entitas gaib yang berbeda, namun masih berhubungan dengan lokasi angker tersebut.
Cerita Hantu Perawan Jeruk Purut (2008) kemungkinan besar memperkenalkan sosok hantu baru, yaitu ‘Hantu Perawan’, yang juga dikaitkan dengan legenda atau kejadian tragis di sekitar TPU Jeruk Purut. Airin, yang kini mungkin lebih peka terhadap hal gaib akibat pengalamannya terdahulu, kembali terseret ke dalam pusaran teror supranatural. Entitas baru ini mungkin memiliki motif atau cara meneror yang berbeda dari hantu pastur sebelumnya, menambah lapisan misteri dan bahaya yang harus dihadapi Airin dan orang-orang terdekatnya. Film ini mungkin juga mengeksplorasi lebih jauh sejarah kelam pemakaman tersebut atau mengungkap hubungan antara berbagai entitas gaib yang menghuninya.
Seperti film pertamanya, Hantu Perawan Jeruk Purut (2008) kemungkinan besar masih mengandalkan atmosfer mencekam TPU Jeruk Purut pada malam hari, penampakan-penampakan mengejutkan, dan perjuangan karakter utama untuk mengungkap misteri serta melepaskan diri dari kutukan. Film ini mencoba memanfaatkan momentum kesuksesan pendahulunya dengan menawarkan kisah baru yang masih berakar pada legenda urban yang sama. Fokus pada ‘Hantu Perawan’ memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi cerita latar belakang yang berbeda, mungkin melibatkan kisah cinta tragis, pengkhianatan, atau kematian tidak wajar yang menimpa seorang gadis di masa lalu. Hantu Perawan Jeruk Purut (2008) bertujuan untuk memberikan dosis ketakutan baru bagi para penggemar film pertamanya dan pecinta cerita supranatural urban Indonesia.
