Hantu Jeruk Purut Reborn (2017) mencoba menghidupkan kembali legenda urban populer tentang sosok hantu pastur tanpa kepala yang konon sering menampakkan diri di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Cerita mengikuti sekelompok remaja yang penasaran dan ingin membuktikan kebenaran mitos tersebut. Didorong oleh keinginan untuk membuat konten viral atau sekadar mencari sensasi, mereka memutuskan untuk mengunjungi TPU Jeruk Purut pada malam hari.
Kelompok remaja ini terdiri dari karakter-karakter tipikal: ada yang pemberani, ada yang penakut, ada yang skeptis, dan ada yang sekadar ikut-ikutan. Setibanya di pemakaman yang gelap dan sepi, mereka mulai melakukan penelusuran, berharap bisa merekam penampakan hantu pastur tanpa kepala yang legendaris itu. Awalnya, suasana hanya terasa mencekam, namun perlahan-lahan mereka mulai mengalami kejadian-kejadian aneh dan supranatural yang membuat bulu kuduk berdiri. Hantu Jeruk Purut Reborn (2017) memainkan formula klasik kunjungan ke tempat angker yang berakhir menjadi teror.
Keisengan mereka berubah menjadi petaka ketika sosok hantu pastur tanpa kepala benar-benar muncul dan mulai meneror mereka. Tidak hanya itu, entitas gaib lain penghuni pemakaman tersebut juga seolah bangkit dan ikut mengganggu mereka. Perjalanan mencari sensasi berubah menjadi perjuangan putus asa untuk melarikan diri dari pemakaman terkutuk itu. Mereka harus menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka yang dianggap mengusik ketenangan para arwah. Film ini menyajikan ketegangan melalui penampakan-penampakan mendadak dan suasana pemakaman malam hari yang angker.
