What's happening?

Video Sources 0 Views Report Error

  • Watch trailer
  • VS
Graphic Desires (2023)

Graphic Desires (2023)

An erotic thriller for the Tinder generation.Aug. 31, 2023United Kingdom90 Min.NR
Your rating: 0
7 1 vote

Synopsis Graphic Desires (2023)

Film “Graphic Desires” yang dirilis pada tahun 2023 menghadirkan sebuah kisah thriller erotis yang berakar dalam realitas digital masa kini. Film ini berfokus pada karakter bernama Franklin, seorang pria yang, meskipun sudah memiliki kekasih, membuat sebuah keputusan impulsif yang mengubah segalanya: dia berselingkuh melalui sebuah aplikasi kencan. Apa yang dimulai sebagai sebuah pelarian sesaat segera berkembang menjadi sesuatu yang jauh lebih kompleks dan berbahaya.

Setelah pertemuan di aplikasi kencan tersebut, Franklin menjadi terobsesi secara intens terhadap wanita yang baru dikenalnya. Obsesi ini bukan hanya sekadar ketertarikan biasa; ia merasuki pikiran Franklin dan mendorongnya ke batas yang tidak sehat. Film ini mengeksplorasi bagaimana obsesi ini bisa tumbuh subur, terutama ketika dipicu dan dipelihara oleh teknologi. Aplikasi kencan itu sendiri menjadi jembatan awal, namun kemudian kemungkinan penggunaan teknologi lain, seperti aplikasi pelacak, muncul sebagai cara Franklin untuk memuaskan hasrat obsesifnya.

“Graphic Desires” dengan cermat menggambarkan transisi dari fantasi online ke potensi bahaya di dunia nyata. Obsesi Franklin tidak tinggal di ranah digital; ia mulai merambah ke kehidupannya sehari-hari, mendorongnya pada pengejaran yang meresahkan dan bisa berakibat fatal. Garis antara koneksi virtual yang ia temukan di aplikasi dan realitas keras mulai kabur, menciptakan situasi yang penuh ketegangan dan ketidakpastian.

Sebagai sebuah thriller erotis, film ini tidak hanya mengandalkan ketegangan alur ceritanya, tetapi juga menggali dinamika seksual dan emosional yang intens antar karakternya. Inti dari genre ini adalah bagaimana hasrat bisa berjalin dengan ketakutan dan bahaya. “Graphic Desires” memanfaatkan elemen ini untuk menciptakan suasana yang mencekam seiring dengan spiral obsesi Franklin.

Salah satu elemen menarik yang disebutkan dalam sinopsis adalah potensi adanya deep fake yang melibatkan wanita yang ditemui Franklin. Unsur ini menambah lapisan misteri dan kerumitan pada plotnya. Keberadaan deep fake bisa mempertanyakan keaslian identitas, niat di balik interaksi, dan seberapa jauh manipulasi digital bisa memengaruhi persepsi dan tindakan seseorang, terutama seseorang yang sedang dalam kondisi obsesif seperti Franklin.

Secara keseluruhan, “Graphic Desires” menjadi sebuah narasi yang relevan dengan era digital kita. Film ini mengangkat isu-isu seperti perselingkuhan di era platform online, peran teknologi dalam membentuk (atau merusak) hubungan, dan sisi gelap yang bisa muncul dari pengalaman menggunakan aplikasi kencan. Ini adalah kisah yang memperingatkan tentang seberapa cepat keinginan atau pelarian digital bisa berujung pada obsesi yang merusak dan konsekuensi dunia nyata yang berbahaya. “Graphic Desires” menawarkan pandangan yang mengusik tentang risiko tersembunyi di balik layar ponsel dan betapa rapuhnya batas antara koneksi virtual dan dunia fisik yang kita tinggali.

Original title Graphic Desires
IMDb Rating 4.3 535 votes
TMDb Rating 6.925 40 votes

Director

Andy Edwards
Director

Cast

David Wayman isFranklin
Franklin
May Kelly isAtlanta / Lucinda
Atlanta / Lucinda
Jack Edwards isThe Bleeding Cowboy
The Bleeding Cowboy
Eva Ray isGeorgia
Georgia
Fahad Salman isJokerman
Jokerman

Similar titles

Born American
Scream of the Demon Lover (1970)
Emanuelle and the Porno Nights of the World (1978)
Black & White
My Fault: London (2025)
Murder in the Mirror
Flesh and Fantasy
Jamon Jamon (1992)
The Smokers
Revelations (2025)
Run and Kill
Sex Files: Alien Erotica (1998)