Film Grace Point mengisahkan perjalanan putus asa seorang ayah, Winston, yang berupaya menyelamatkan putranya, Brandon, dari kecanduan narkoba. Sebagai upaya terakhir, Winston memutuskan untuk membawa Brandon ke pusat rehabilitasi terpencil di pedalaman Amerika.
Dalam perjalanan menuju pusat rehabilitasi tersebut, sebuah insiden tak terduga terjadi. Saat berhenti untuk mengisi bensin, Winston secara tidak sengaja membuat marah seorang warga lokal. Situasi memanas, memaksa Winston dan Brandon segera meninggalkan lokasi. Namun, tak jauh dari sana, mobil mereka mogok. Warga lokal yang marah itu muncul kembali, kali ini bersama teman-temannya. Dalam konfrontasi yang terjadi, di mana Brandon sempat merekam kejadian tersebut menggunakan ponselnya, Winston ditembak di bagian perut. Dengan napas tersisa, Winston memohon agar putranya melarikan diri.
Insiden ini menjadi awal mula mimpi buruk bagi Brandon. Tidak yakin apakah ayahnya masih hidup, Brandon memulai perjalanan melelahkan dan berbahaya melintasi pedesaan yang terpencil dan tidak ramah. Tujuannya adalah mencapai pusat rehabilitasi yang berjarak dua belas mil untuk mencari pertolongan. Namun, bahaya mengintai di setiap langkah. Warga lokal yang marah, dipimpin oleh Luther, pemimpin psikopat dari komunitas survivalist yang terisolasi, mengejar Brandon dengan gigih. Luther sangat tidak senang karena Brandon memiliki bukti rekaman kejahatan yang dilakukan terhadap Winston.
Dalam kondisi yang sangat rentan dan tak berdaya, bantuan tak terduga datang dari seorang mantan marinir bernama Cutter yang ditemuinya. Cutter tampaknya melihat sesuatu yang berharga dalam diri Brandon, sesuatu yang layak diselamatkan. Grace Point menjadi kisah menegangkan tentang perjuangan untuk bertahan hidup di tengah kejaran berbahaya, menguji ketahanan seorang pemuda yang terpaksa menghadapi kengerian di luar dugaannya demi kelangsungan hidup.