God’s Not Dead: In God We Trust muncul sebagai suar yang provokatif. Film ini bukan sekadar hiburan; ini adalah perenungan yang mendalam tentang peran iman dalam arena publik, sebuah pertanyaan yang tampaknya semakin mendesak di zaman kita.
Kisah ini membawa kita ke kehidupan Reverend David Hill, yang diperankan kembali dengan penuh keyakinan oleh David A.R. White. David tidak hanya seorang pendeta; hidupnya berubah drastis ketika kematian mendadak seorang anggota kongres yang dihormati mendorongnya ke pusaran politik. Tanpa persiapan, David mendapati dirinya berada di tengah-tengah pertarungan kongres yang tidak pernah ia bayangkan. Dia berhadapan dengan Senator Negara Bagian Peter Kane, lawan yang tangguh dan gigih yang diperankan oleh Dean Cain, yang memiliki agenda yang jelas: mendorong agama keluar dari ruang publik dan memperdalam perpecahan yang sudah ada.
“God’s Not Dead: In God We Trust” tidak menghindar dari pertanyaan-pertanyaan sulit. Di tengah gejolak politik, sipil, dan spiritual yang mendalam, film ini memaksa kita untuk merenungkan pertanyaan yang sangat penting: Apakah Tuhan masih memiliki tempat dalam politik? Apakah iman dapat dan harus menjadi kompas moral dalam urusan negara? Reverend David Hill, yang awalnya seorang pria Tuhan yang sederhana, kini bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan ini secara langsung saat ia terjun ke dunia politik yang penuh intrik dan kompromi.
Film ini disutradarai oleh Vance Null, yang berhasil menangkap ketegangan dan drama dari pertempuran ideologis yang terjadi. “God’s Not Dead: In God We Trust” bukan hanya tentang perebutan kursi kongres; ini adalah tentang pertarungan yang lebih besar untuk jiwa bangsa. Film ini berani mempertanyakan apakah Tuhan telah mati dalam politik Amerika, sebuah pertanyaan yang menggema melalui setiap adegan dan interaksi.
Selain David A.R. White dan Dean Cain, film ini membawa kembali wajah-wajah familiar dari seri “God’s Not Dead”, termasuk Isaiah Washington, Ray Wise, Cory Oliver, Brad Heller, dan bahkan penampilan musik dari Newsboys. Kehadiran mereka memberikan kesinambungan dan kedalaman bagi cerita, memperkaya narasi dengan sejarah karakter-karakter yang telah kita kenal.
Produksi film ini, yang dilakukan oleh Pinnacle Peak Pictures dan didistribusikan oleh Pure Flix, sempat mengalami penundaan karena pemogokan SAG-AFTRA pada tahun 2023. Namun, semangat untuk membawa cerita ini ke layar lebar tidak pernah padam. Setelah fotografi tambahan dilakukan pada November 2023 dan April 2024, “God’s Not Dead: In God We Trust” akhirnya dirilis pada 12 September 2024.
Film ini lebih dari sekadar drama politik atau film berbasis agama. Ini adalah cermin yang merefleksikan pergumulan kita sendiri dengan iman dan nilai-nilai kita di dunia yang semakin kompleks. Ini adalah undangan untuk terlibat dalam percakapan yang penting tentang tempat Tuhan dalam kehidupan publik dan pribadi kita. “God’s Not Dead: In God We Trust” menantang kita untuk mempertimbangkan kembali keyakinan kita, nilai-nilai kita, dan peran yang kita inginkan untuk dimainkan oleh iman dalam membentuk masa depan kita.
