Film berjudul “Frozen Hot Boys” menghadirkan kisah yang tidak biasa dari sekelompok remaja bermasalah. Berasal dari pusat penahanan remaja, hidup mereka tiba-tiba mengambil arah yang tak terduga ketika mereka dipertemukan dengan tantangan yang asing bagi mereka: seni memahat salju.
Tokoh sentral dalam cerita ini adalah Jab, seorang remaja yang reputasinya sebagai pembuat onar sudah dikenal di pusat penahanan tersebut. Secara mengejutkan, nasib membawanya untuk mengemban tanggung jawab yang sama sekali baru: memimpin sebuah tim ukir salju yang beranggotakan rekan-rekan “berdarah panas” lainnya.
Di bawah bimbingan seorang guru bernama Chom, yang ternyata memiliki agenda tersembunyi di balik sikapnya, Jab dan kelompoknya ini memulai sebuah misi besar. Tujuan mereka adalah memenangkan kompetisi ukir salju internasional yang diadakan di Jepang. Tantangannya sangat besar: mereka berasal dari Thailand, negara yang tidak pernah merasakan salju, membuat mereka benar-benar berstatus underdog dalam ajang ini.
Perjalanan mereka penuh liku. Dari lingkungan serba terbatas di pusat penahanan, mereka harus beradaptasi dengan dinginnya salju dan mempelajari teknik memahat yang asing. Meskipun latar belakang mereka jauh dari dunia seni ukir salju, khususnya dari negara tropis, tekad para remaja ini untuk membuktikan diri dan menantang segala prediksi sungguh patut diperhitungkan. Mereka berusaha keras untuk menguasai seni yang belum pernah mereka sentuh sebelumnya, sembari menghadapi dinamika internal kelompok yang sulit diatur.
“Frozen Hot Boys” menggambarkan perjuangan sekelompok remaja yang diberi kesempatan kedua, meski mungkin dengan motif yang belum sepenuhnya jelas dari pihak yang memberi kesempatan tersebut. Kisah ini mengikuti bagaimana kelompok remaja dari Thailand ini menghadapi dinginnya salju dan persaingan ketat di Jepang, sembari menavigasi dinamika internal tim dan agenda tersembunyi sang guru pembimbing, dalam upaya meraih mimpi yang tampaknya mustahil.
