Femme, sebuah film thriller Inggris tahun 2023, membawa kita ke dalam kehidupan Jules, seorang drag performer berbakat di jantung kota London yang gemerlap. Kehidupan malam Jules yang penuh warna tiba-tiba berubah kelam setelah sebuah serangan brutal yang membuatnya trauma dan menarik diri dari dunia yang dulu ia cintai. Tiga bulan berlalu, Jules yang masih berjuang dengan bekas luka fisik dan emosional, secara tak terduga bertemu kembali dengan Preston, pria yang menyerangnya, di sebuah sauna gay. Namun, Preston sama sekali tidak mengenali Jules tanpa riasan drag-nya.
Melihat kesempatan untuk membalas dendam, Jules memutuskan untuk mendekati Preston dengan identitas baru. Ia mulai membangun hubungan dengan Preston, yang tidak menyadari bahwa pria yang kini bersamanya adalah orang yang sama yang pernah ia serang. Rencana awal Jules adalah merekam hubungan mereka dan mengungkapkannya ke publik, menghancurkan Preston seperti Preston telah menghancurkan dunianya.
Namun, semakin Jules mengenal Preston, semakin rumit situasinya. Dendam mulai bercampur dengan perasaan yang tak terduga, dan batas antara balas dendam dan kehidupan nyata menjadi semakin kabur. Apakah Jules akan mampu melaksanakan rencananya, ataukah ia akan terjebak dalam jaring laba-laba emosi yang ia ciptakan sendiri? “Femme” adalah kisah menegangkan tentang identitas, trauma, dan kompleksitas hubungan manusia di tengah bayang-bayang kekerasan dan keinginan untuk membalas dendam. Film ini akan membuatmu bertanya, seberapa jauh kita akan pergi untuk membalas dendam, dan apa yang akan kita temukan tentang diri kita sendiri di sepanjang jalan.
“Femme” bukan sekadar film thriller biasa. Film ini adalah studi karakter yang intens dan provokatif tentang dua pria yang terperangkap dalam pusaran kekerasan dan trauma. Film ini dengan cerdas mengeksplorasi tema-tema identitas, maskulinitas toksik, dan dampak jangka panjang dari kekerasan homofobik. Penonton akan diajak menyelami kegelapan psikologis Jules, merasakan kemarahan dan kepedihannya, serta pergulatannya dalam mencari keadilan. Di sisi lain, karakter Preston tidak digambarkan sebagai sosok antagonis satu dimensi. Film ini memberikan ruang untuk memahami kompleksitasnya, membuatnya menjadi lebih dari sekadar pelaku kekerasan.
Narasi film ini dibangun dengan ketegangan yang terus meningkat, membuat penonton terus bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Keputusan Jules untuk mendekati Preston sangat berisiko dan berbahaya, tetapi juga menunjukkan keberanian dan tekadnya untuk menghadapi traumanya. Hubungan yang berkembang antara Jules dan Preston penuh dengan manipulasi dan ketidakpastian, namun juga ada momen-momen kejujuran yang mengejutkan. Film ini berhasil menciptakan atmosfer yang mencekam dan intim sekaligus, membuat penonton merasa terhubung dengan perjuangan emosional kedua karakter utama.
“Femme” adalah film yang akan membuatmu berpikir lama setelah kredit berakhir. Film ini mengangkat pertanyaan-pertanyaan sulit tentang balas dendam, pengampunan, dan kemungkinan rekonsiliasi bahkan di tengah luka yang dalam.
