Father & Son kemungkinan besar mengeksplorasi dinamika hubungan antara seorang ayah dan anak laki-lakinya, sebuah tema universal yang seringkali penuh dengan kompleksitas emosional, harapan, dan konflik generasi. Cerita bisa berpusat pada Iman, seorang ayah tunggal atau ayah yang memiliki hubungan renggang dengan putranya, Zaki. Mungkin ada kesenjangan komunikasi yang besar di antara mereka, disebabkan oleh perbedaan kepribadian, kesibukan sang ayah, trauma masa lalu, atau ekspektasi yang tidak terpenuhi dari kedua belah pihak.
Perjalanan dalam Father & Son adalah tentang upaya mereka untuk memperbaiki atau memahami hubungan tersebut. Mungkin sebuah peristiwa penting—seperti penyakit, masalah di sekolah Zaki, atau perjalanan bersama yang tak terduga—memaksa mereka untuk menghabiskan waktu bersama dan saling berhadapan. Film ini akan menggali lapisan-lapisan emosi yang terpendam: rasa sayang yang sulit diungkapkan, kekecewaan, kebanggaan, dan penyesalan. Penonton akan diajak melihat perspektif dari kedua sisi, memahami beban dan harapan yang dipikul oleh sang ayah, serta kerinduan dan kebingungan yang dirasakan oleh sang anak. Konflik bisa muncul dari benturan nilai, perbedaan cara pandang terhadap hidup, atau luka lama yang belum sembuh. Namun, di tengah konflik tersebut, ada juga momen-momen kehangatan, pengertian, dan upaya tulus untuk saling terhubung. Father & Son adalah sebuah refleksi tentang ikatan darah, tantangan menjadi orang tua dan anak, serta pentingnya komunikasi dan penerimaan dalam membangun kembali jembatan yang mungkin telah rusak antara seorang ayah dan putranya.