Film Emergency membawa kita ke balik tabir sejarah India, tepatnya setelah kemerdekaan dan kebangkitan Indira Gandhi di dalam Partai Kongres. Awalnya dipandang sebagai boneka oleh kelompok yang berkuasa, yang disebut Sindikat, Indira menunjukkan ketegasannya dengan menentang pandangan mereka tentang Operasi Searchlight. Ia juga mulai menjalin hubungan dengan kekuatan-kekuatan global, perlahan namun pasti mengumpulkan dukungan dan mengonsolidasikan kekuasaannya, bahkan dengan bantuan dari pihak oposisi.
Kepemimpinannya yang tegas selama Perang Indo-Pakistan tahun 1971 membuatnya semakin populer di seluruh India. Namun, titik balik terjadi di tahun 1975. Putusan dari Pengadilan Tinggi Allahabad membatalkan kemenangannya dalam pemilihan, memicu reaksinya yang kontroversial: Deklarasi Keadaan Darurat Nasional, dengan alasan adanya ancaman terhadap demokrasi.
Keadaan Darurat ini membawa perubahan besar bagi India. Kebebasan sipil dibatasi, pers disensor, dan para pemimpin oposisi dipenjara. Di tengah kekacauan ini, putranya, Sanjay Gandhi, semakin berpengaruh. Ia menjalankan program-program kontroversial seperti sterilisasi paksa dan penggusuran permukiman kumuh, yang menimbulkan banyak kecaman.
Pada 15 Agustus 1975, Indira sempat berencana untuk mengakhiri Keadaan Darurat, tetapi rencana itu dibatalkan setelah pembunuhan Sheikh Mujibur Rahman di Bangladesh. Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan seorang filsuf terkemuka, J. Krishnamurti, dan menyadari dampak negatif dari kebijakan tersebut, ia mencabut Keadaan Darurat pada tahun 1977 dan mengadakan pemilihan umum. Hasilnya tidak menguntungkan baginya. Partai Kongres kalah, dan Indira sempat ditangkap.
Namun, kisahnya tidak berhenti di situ. Beberapa tahun kemudian, saat terjadi bencana kelaparan, Indira mengunjungi sebuah desa terpencil yang terlupakan dan secara pribadi menjanjikan bantuan. Tindakan ini berhasil memulihkan citranya di mata publik dan membuka jalan baginya untuk kembali ke dunia politik.
Film Emergency juga menggambarkan sisi pribadi Indira, termasuk kehilangan yang ia alami, seperti kematian Sanjay Gandhi dalam kecelakaan pesawat. Di sisi lain, munculnya kerusuhan di Punjab yang dipimpin oleh Jarnail Singh Bhindranwale menambah kompleksitas situasi politik. Meskipun diperingatkan, Indira menolak untuk memecat pengawal Sikh-nya. Keputusan ini berujung tragis: ia dibunuh oleh mereka pada 31 Oktober 1984.
Film ini ditutup dengan pidato terakhir Indira di Odisha, di mana ia menyatakan bahwa tujuan hidupnya bukanlah untuk memerintah India, tetapi untuk melayaninya. Emergency adalah potret yang kompleks dan jujur tentang seorang pemimpin yang berani, kontroversial, dan pada akhirnya, berkorban untuk negaranya.
