Dunia Tanpa Suara. Tenggelam dalam keheningan, namun kaya akan cerita. Begitulah Arissa, seorang penulis tunarungu wicara yang menuangkan isi hatinya melalui kanal media sosial bernama “Dunia Tanpa Suara”. Kehidupan Arissa yang sunyi namun penuh makna ini menjadi pusat kisah dalam film drama romantis Indonesia yang juga berjudul Dunia Tanpa Suara.
Cerita ini dimulai ketika Arissa diperkenalkan oleh sahabat karibnya, Kania, kepada seorang pria bernama Ezra. Pertemuan tak terduga ini terjadi di sebuah kedai teh baru yang unik, dinamakan “Yang Bercerita”. Sejak perkenalan itu, benih-benih ketertarikan mulai tumbuh antara Arissa dan Ezra. Ezra tampak tulus menyambut Arissa apa adanya, menerima dan menghargai kekurangan komunikasi yang dimiliki Arissa.
Namun, seperti kisah cinta pada umumnya, jalan Arissa dan Ezra tidak serta merta mulus. Kehadiran Ezra di antara Arissa dan Kania perlahan menimbulkan dinamika rumit, mengarah pada sebuah cinta segitiga. Kania, yang ternyata juga memendam perasaan terhadap Ezra, mulai merasakan ketidaknyamanan dengan kedekatan Arissa. Perasaan superioritas muncul di benak Kania; ia merasa dirinya lebih pantas mendapatkan Ezra karena memiliki kemampuan pendengaran dan berbicara yang tidak dimiliki Arissa. Situasi memanas ketika Kania dengan terus terang meminta Arissa untuk mengalah dan mundur dari hubungan mereka.
Tantangan bagi Arissa tidak berhenti di situ. Ibu Arissa, diperankan oleh Dian Nitami, ternyata memiliki alasan kuat untuk tidak merestui hubungan putrinya dengan Ezra. Luka lama dari masa lalu masih membekas; ayah Arissa meninggalkan keluarga karena tidak siap menerima kenyataan memiliki anak yang bisu-tuli. Pengalaman pahit ini membuat sang ibu khawatir dan protektif, takut Arissa akan kembali mengalami penolakan serupa.
Di tengah badai prasangka, keraguan orang terdekat, dan konflik batin, Arissa dan Ezra harus menghadapi berbagai rintangan yang menguji kekuatan cinta mereka. Dunia Tanpa Suara mengajak penonton untuk melihat perjuangan sepasang kekasih yang berupaya membangun jembatan komunikasi dan pemahaman di tengah perbedaan yang mencolok, membuktikan bahwa cinta sejati mampu melampaui batas-batas yang seringkali dibuat oleh dunia.