What's happening?

Video Sources 0 Views Report Error

  • Watch trailer
  • Server 01
Duck Butter (2018)

Duck Butter (2018)

Apr. 27, 2018USA94 Min.NR
Your rating: 0
6 1 vote

Synopsis Duck Butter (2018)

Duck Butter” mengajak kita mengikuti perjalanan Nima, seorang aktris yang sedang mencari jati diri dan keaslian dalam hidupnya. Di tengah kebingungannya, ia bertemu Sergio, seorang musisi yang eksentrik dan penuh spontanitas. Pertemuan mereka di sebuah bar menjadi awal dari sebuah eksperimen hubungan yang tak biasa. Sergio, dengan ide-idenya yang out-of-the-box, mengajak Nima untuk menghabiskan 24 jam bersama secara intens. Bukan sekadar kencan biasa, tapi 24 jam yang dirancang untuk mempercepat proses pengenalan dan keintiman, termasuk berhubungan seks setiap jam.

Awalnya ragu dan canggung, Nima akhirnya terpikat dengan ide radikal ini. Keduanya terjun ke dalam petualangan 24 jam yang penuh dengan percakapan jujur, seni dadakan, dan tentu saja, seks yang berulang. Malam itu menjadi rollercoaster emosi bagi Nima. Ia terpukau dengan kebebasan dan keberanian Sergio, namun juga sekaligus merasa terintimidasi oleh kejujurannya yang blak-blakan.

Seiring berjalannya waktu, intensitas hubungan mereka semakin diuji. Pertemuan dengan ibu Sergio yang dingin dan penuh kritik, ide untuk seks grup yang tiba-tiba, hingga puncaknya, sebuah pertengkaran besar yang konyol namun menyakitkan. Eksperimen 24 jam yang awalnya diharapkan menjadi jalan pintas menuju keintiman, justru membuka tabir kompleksitas hubungan manusia yang sesungguhnya. “Duck Butter” bukan hanya tentang seks dan keintiman fisik, tapi lebih dalam tentang kejujuran, kerentanan, dan ketidaksempurnaan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, dan terutama dengan diri sendiri. Film ini menggugah kita untuk bertanya, bisakah kita benar-benar mempercepat koneksi antar manusia, atau justru ada hal-hal yang hanya bisa tumbuh secara alami seiring waktu?

“Duck Butter” adalah film indie yang terasa sangat jujur dan apa adanya. Dari awal, film ini sudah berani menyajikan premis yang unik dan sedikit провокативный: bisakah hubungan yang bermakna dibangun hanya dalam 24 jam dengan seks setiap jam? Pertanyaan ini menjadi jantung dari film ini, dan dieksplorasi dengan cara yang cerdas, lucu, dan terkadang menyakitkan.

Alia Shawkat dan Laia Costa memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Nima dan Sergio. Keduanya berhasil menghidupkan karakter yang kompleks dan relatable. Kita bisa merasakan kebingungan dan kerentanan Nima yang diperankan Shawkat dengan begitu meyakinkan. Sementara Costa, dengan karismanya, berhasil membuat Sergio menjadi sosok yang menarik sekaligus membuat kita bertanya-tanya. Chemistry antara keduanya juga terasa natural, membuat dinamika hubungan mereka terasa hidup dan berkembang di depan mata kita.

Film ini tidak malu-malu dalam menampilkan adegan seks dan percakapan yang terus terang tentang seksualitas dan hubungan. Namun, “Duck Butter” bukan sekadar film tentang seks. Lebih dari itu, ini adalah film tentang komunikasi, ekspektasi, dan ketidakmampuan kita untuk benar-benar memahami orang lain, bahkan ketika kita mencoba dengan sangat keras. Film ini menunjukkan dengan jelas bahwa keintiman sejati bukan hanya tentang keintiman fisik, tapi juga tentang kejujuran emosional dan keberanian untuk menjadi rentan.

Meskipun premisnya eksperimental dan film ini terasa intens, “Duck Butter” disajikan dengan sentuhan humor yang segar. Ada banyak momen-momen konyol dan dialog-dialog cerdas yang membuat kita tertawa, bahkan di tengah ketegangan hubungan Nima dan Sergio. Namun, di balik komedinya, ada lapisan emosional yang dalam dan menyentuh. Film ini tidak takut untuk menunjukkan sisi gelap dan tidak sempurna dari hubungan manusia, termasuk keegoisan, ketidakamanan, dan ketidakmampuan kita untuk selalu jujur, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.

Original title Duck Butter
IMDb Rating 5.2 4,855 votes
TMDb Rating 5.4 223 votes

Director

Cast

Similar titles

Baton Baton Mein
Lone Wolf
Aloha Summer
Seventeen Again
Virtual Encounters 2 (1998)
Story of a Junkie
Riot in a Women’s Prison
Come Live with Me
For Love and Honor
Miss Marple: The Murder at the Vicarage
Not One Less
Miss Litoral