“Dry Martina”, sebuah judul film yang mungkin terdengar unik dan menarik perhatian, adalah sebuah karya sinematik bergenre drama komedi yang dirilis pada tahun 2018. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara Argentina dan Chili, ditulis dan disutradarai oleh Che Sandoval. Sebagai sebuah judul film, “Dry Martina” langsung mengisyaratkan sebuah kisah yang mungkin sedikit nakal namun tetap hangat dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kisah yang ditawarkan berputar di sekitar seorang mantan bintang cilik yang telah kehilangan popularitasnya, dan kini mendambakan kembali percikan asmara dan kehidupan seksual yang pernah ia nikmati di masa lalu.
Film ini memperkenalkan kita kepada Martina Andrade, diperankan dengan apik oleh Antonella Costa, seorang penyanyi populer di Argentina. Martina dikenal sebagai sosok yang sangat terbuka dan merdeka dalam hal seksualitas. Ia menikmati kebebasan tersebut hingga sebuah putus cinta tiba-tiba mengubah segalanya. Setelah perpisahan tersebut, Martina mengalami penurunan libido yang drastis, membuatnya merasa “mati rasa” dalam urusan ranjang. Kehidupan seksual yang dulunya menjadi sumber kesenangan dan kebebasan, kini terasa hampa dan membosankan.
Di tengah kebingungan dan kejenuhannya, kehidupan Martina dikejutkan oleh kedatangan Francisca, seorang wanita muda asal Chili yang diperankan oleh Dindi Jane. Francisca datang dengan sebuah pengakuan yang tak terduga: ia mengaku sebagai saudara tiri Martina. Pengakuan ini tentu saja mengguncang dunia Martina yang selama ini ia kenal. Namun, kedatangan Francisca tidak hanya membawa kejutan tentang hubungan keluarga, tetapi juga membawa berita tentang seekor kucing yang hilang. Menurut Francisca, kucing Martina telah ditemukan oleh kekasihnya yang bernama Cesar.
Awalnya, Martina menanggapi kehadiran Francisca dengan dingin dan penolakan. Ia merasa terganggu dan tidak percaya dengan cerita wanita muda tersebut. Namun, rasa penasaran dan mungkin sedikit dorongan hati, membuat Martina akhirnya bertemu dengan Cesar. Pertemuan dengan pria asal Chili ini menjadi titik balik dalam kehidupan Martina yang sedang “kering”. Cesar, yang diperankan oleh Pedro Campos, berhasil menarik perhatian Martina dengan pesonanya yang kuat dan misterius.
Ketertarikan Martina pada Cesar berkembang dengan cepat menjadi rasa cinta yang membara. Dalam waktu singkat, keduanya terlibat dalam hubungan intim yang kembali membangkitkan gairah seksual Martina yang sempat padam. Ia kembali merasakan sensasi dan kenikmatan yang telah lama hilang. Namun, kebahagiaan ini terasa singkat karena Cesar harus kembali ke Chili. Perpisahan ini menyisakan rasa hampa dan kerinduan yang mendalam di hati Martina.
Tidak ingin kehilangan momen kebahagiaan yang baru saja ia temukan, Martina mengambil keputusan impulsif. Ia memesan tiket pesawat dan terbang ke Chili untuk menyusul Cesar. Keputusan ini menunjukkan betapa dalamnya pengaruh Cesar terhadap Martina, dan betapa besar keinginannya untuk kembali merasakan kehidupan yang penuh gairah dan cinta. Perjalanan Martina ke Chili menjadi awal petualangan baru yang mungkin akan mengubah hidupnya secara keseluruhan.
“Dry Martina” sebagai sebuah film dewasa, tidak hanya menyajikan adegan-adegan yang eksplisit, namun lebih dari itu, film ini mengeksplorasi tema-tema seperti seksualitas, identitas diri, keluarga, dan pencarian kebahagiaan. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan tentang perjalanan seorang wanita dalam menemukan kembali dirinya dan kebahagiaannya setelah mengalami kekosongan dalam hidupnya. Dengan sentuhan komedi yang segar, film ini mampu menyampaikan pesan yang mendalam tanpa terasa menggurui atau berlebihan.
Selain Antonella Costa dan Pedro Campos, film ini juga menampilkan aktor dan aktris berbakat lainnya seperti Patricio Contreras sebagai Nacho, Héctor Morales sebagai pemuda, dan banyak lagi. Para pemain ini berhasil menghidupkan karakter-karakter dalam film dengan penampilan yang natural dan meyakinkan. Pengarahan Che Sandoval sebagai sutradara juga patut diacungi jempol karena mampu merangkai kisah ini menjadi sebuah tontonan yang menghibur dan bermakna.
Secara keseluruhan, “Dry Martina” adalah judul film yang tepat untuk menggambarkan isi cerita yang disajikannya. Film ini menawarkan sebuah kisah yang relatable tentang pencarian cinta, gairah, dan identitas diri dalam fase kehidupan yang mungkin dialami oleh banyak orang. Dengan gaya penceritaan yang ringan namun tetap dalam, “Dry Martina” menjadi pilihan tontonan yang menarik bagi mereka yang mencari hiburan yang cerdas dan menggugah pikiran, tentunya bagi penonton dewasa yang terbuka dengan tema-tema eksplorasi seksualitas dan hubungan manusia.