DreadOut (2019) adalah sebuah film adaptasi dari game horor populer buatan Indonesia dengan judul yang sama. Cerita mengikuti sekelompok siswa SMA yang berambisi untuk meningkatkan popularitas mereka di media sosial dengan cara melakukan siaran langsung dari tempat-tempat angker. Kelompok ini terdiri dari Linda, Jessica, Beni, Dian, Alex, dan Erik. Mereka memutuskan untuk mengunjungi sebuah apartemen tua yang terkenal angker dan telah lama ditinggalkan, berharap bisa merekam penampakan gaib dan menjadi viral.
Sesampainya di apartemen tersebut, suasana mencekam langsung terasa. Mereka menemukan sebuah unit apartemen yang tampaknya pernah digunakan untuk ritual mistis. Di dalam unit tersebut, mereka menemukan sebuah perkamen tua dan secara tidak sengaja melakukan ritual yang membuka gerbang ke alam gaib. Akibatnya, mereka semua terjebak di dalam apartemen tersebut dan mulai dihantui oleh berbagai entitas mengerikan dari dunia lain, termasuk sosok ikonik berkebaya merah, Kebaya Merah. DreadOut (2019) membawa elemen-elemen dari gamenya ke layar lebar, termasuk penggunaan ponsel sebagai senjata melawan hantu.
Linda, karakter utama, menyadari bahwa ponselnya memiliki kemampuan khusus untuk melihat dan bahkan melawan makhluk-makhluk gaib tersebut ketika menggunakan fitur kamera. Ia harus menggunakan kemampuannya ini untuk melindungi teman-temannya dan mencari jalan keluar dari apartemen terkutuk itu. Satu per satu dari mereka mulai menjadi korban teror para hantu penjaga gerbang alam gaib. Linda harus menghadapi ketakutannya, mengungkap misteri di balik apartemen dan ritual tersebut, serta melawan kekuatan jahat yang mengancam nyawa mereka semua. Film ini menyajikan perpaduan antara petualangan remaja, media sosial, dan elemen supranatural khas Indonesia.
