Dirty Vote: Sorotan pada Kecurangan Pemilu di Indonesia. Sebuah karya dokumenter yang menarik perhatian luas, “Dirty Vote”, besutan Dandhy Dwi Laksono, hadir untuk mengupas tuntas fenomena penyimpangan demokrasi dalam proses pemilu di Indonesia. Film ini secara berani menyoroti ‘sisi gelap’ demokrasi yang seharusnya berjalan lurus dan adil, namun tak jarang dinodai oleh beragam praktik manipulatif. Fokus utamanya adalah mengungkap bagaimana proses pemilihan, baik di tingkat nasional maupun lokal, bisa dirusak oleh kekuatan-kekuatan di luar koridor hukum dan etika.
Melalui investigasi mendalam, “Dirty Vote” membawa penonton melihat langsung bukti-bukti di lapangan. Ia mengungkap bagaimana praktik seperti politik uang, tekanan terselubung terhadap pemilih, hingga eksploitasi kekuasaan oleh para elit politik menjadi ancaman nyata bagi integritas pemilu. Transaksi politik, baik yang terlihat maupun tersembunyi, diperlihatkan. Pembelian suara dengan uang tunai atau barang, penggunaan tokoh lokal sebagai ‘aktor’ untuk menggiring pilihan masyarakat, serta penyalahgunaan fasilitas pemerintah, adalah isu-isu krusial yang diangkat dalam film ini. Tak ketinggalan, peran oknum aparat negara yang sepatutnya netral namun justru berpihak pada kandidat tertentu juga menjadi sorotan tajam, menunjukkan rusaknya netralitas institusi yang seharusnya menjadi penjaga demokrasi.
Dampak dari praktik-praktik curang yang dibongkar “Dirty Vote” ini jauh melampaui sekadar hasil pemilu. Ia menggerogoti keadilan demokrasi itu sendiri dan meninggalkan luka jangka panjang di tengah masyarakat. Rakyat, khususnya di daerah-daerah yang secara ekonomi rentan atau kurang memiliki akses pendidikan politik, seringkali menjadi sasaran empuk manipulasi. Janji-janji palsu dan iming-iming material sesaat kerap digunakan untuk memuluskan jalan menuju kekuasaan, mengabaikan hak dan aspirasi sejati mereka sebagai pemilik suara.
“Dirty Vote” mengirimkan pesan yang sangat kuat tentang pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga integritas demokrasi. Film ini menekankan bahwa media yang independen dan edukasi politik yang berkelanjutan adalah instrumen vital untuk melawan sistem yang penuh manipulasi ini. Dengan perspektif yang kritis dan narasi yang lugas, “Dirty Vote” tidak hanya berfungsi sebagai peringatan serius terhadap ancaman yang membayangi demokrasi Indonesia, tetapi juga menyerukan adanya reformasi mendasar guna memastikan nilai-nilai kedaulatan rakyat tetap terjaga dan pemilu benar-benar mencerminkan kehendak rakyat, bukan kehendak segelintir elit.