Film “Darkest Miriam” (2025), sebuah drama dan thriller misteri yang mencekam, menyoroti kehidupan Miriam Gordon, seorang pustakawan yang sedang bergulat dengan kesedihan mendalam di salah satu cabang Toronto Public Library. Berlatar di lingkungan perpustakaan Allan Gardens, tempat yang tenang namun menjadi persimpangan berbagai kisah manusia, Miriam menjalani hari-harinya dalam isolasi yang ia ciptakan sendiri.
Miriam, diperankan dengan apik, digambarkan sebagai sosok yang pendiam dan sering mengamati dunia di sekitarnya. Ia bahkan memiliki kebiasaan memberi julukan pada para pengunjung tetap perpustakaan, sebuah cerminan dari caranya berinteraksi sekaligus menjaga jarak. Di balik ketenangan eksternalnya, Miriam membawa beban duka yang berat akibat kehilangan ayahnya baru-baru ini, duka yang semakin mendorongnya menjauhi orang lain dan tenggelam dalam rutinitas kerjanya.
Namun, eksistensi Miriam yang terkendali mulai goyah ketika serangkaian surat misterius dan bernada ancaman mulai berdatangan ke perpustakaan. Kedatangan surat-surat ini menaburkan benih ketakutan dan kebingungan, menambah lapisan kegelapan pada hari-harinya yang sudah kelabu.
Di tengah misteri yang berkembang ini, secercah harapan dan koneksi muncul dalam hidup Miriam. Ia menjalin hubungan romantis yang tak terduga dengan Janko, seorang supir taksi muda yang berlatar belakang berbeda. Romansa ini menjadi kontras tajam dengan ancaman yang ia terima, menawarkan kehangatan dan potensi untuk keluar dari isolasinya.
Gabungan antara ancaman eksternal dari surat-surat misterius dan dinamika emosional dari hubungan barunya secara drastis mengguncang kehidupan Miriam yang selama ini tertutup. Ia dipaksa untuk menghadapi tidak hanya siapa pengirim surat-surat tersebut tetapi juga bayangan dari masa lalu yang selama ini ia simpan rapat-rapat.
“Darkest Miriam” adalah eksplorasi mendalam tentang tema duka, isolasi, dan pentingnya koneksi antarmanusia, dibalut dengan ketegangan misteri yang membuat penonton terus bertanya-tanya. Film ini menggambarkan perjuangan seorang wanita untuk menavigasi badai emosi dan ancaman yang mengintai, mengungkap bagaimana masa lalu seseorang bisa membayangi masa kini dengan cara yang tidak terduga.
