Film pendek “Cooked” membawa kita masuk ke dalam hiruk pikuk dapur sebuah restoran yang sedang sibuk-sibuknya. Di balik aroma sedap masakan dan suara wajan beradu, tersimpan berbagai masalah pribadi dan profesional yang menghimpit sang pemilik sekaligus chef, Sina Bora.
Bayangkan malam tersibuk di restoran Anda, semua meja penuh, pesanan menumpuk, dan di tengah kesibukan itu, Anda mendapat kabar ayah Anda harus menjalani operasi darurat. Itulah yang dialami Sina. Belum cukup sampai di situ, ketegangan antar staf juga menambah runyam suasana. Ditambah lagi, mantan mentornya, Renzo, punya rencana untuk mengambil alih restorannya.
“Cooked” dengan apik menggambarkan tekanan yang dihadapi Sina. Ia harus membuat keputusan-keputusan sulit di bawah tekanan waktu dan emosi yang meluap. Apakah ia akan fokus pada bisnisnya, atau mendahulukan keluarganya? Apakah ia akan menyerah pada tekanan Renzo, atau berjuang mempertahankan apa yang telah ia bangun?
Film ini bukan sekadar tentang memasak, tapi tentang pilihan, tanggung jawab, dan bagaimana seseorang bereaksi ketika dihadapkan pada krisis. Alur cerita yang padat dan akting yang meyakinkan membuat penonton ikut merasakan gejolak emosi yang dialami Sina. “Cooked” adalah potret kehidupan di balik layar restoran, sebuah drama intens yang akan membuat Anda berpikir dua kali tentang sepiring makanan yang Anda pesan.