What's happening?

Video Sources 0 Views Report Error

  • Watch trailer
  • Server 01
Conclave (2024)

Conclave (2024)

What happens behind these walls will change everything.Oct. 25, 2024USA120 Min.PG
Your rating: 0
8 1 vote

Synopsis Conclave (2024)

Film thriller politik terbaru berjudul Conclave (2024) hadir menyuguhkan ketegangan di balik layar pemilihan pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus. Disutradarai oleh Edward Berger dan ditulis naskahnya oleh Peter Straughan, film ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Robert Harris yang terbit pada tahun 2016. Dengan jajaran aktor ternama seperti Ralph Fiennes, Stanley Tucci, John Lithgow, Sergio Castellitto, dan Isabella Rossellini, Conclave (2024) menjanjikan sebuah drama yang intens dan penuh intrik.

Sinopsis Film Conclave (2024)

Kisah Conclave (2024) dimulai setelah Paus meninggal dunia secara mendadak akibat serangan jantung. Kardinal Thomas Lawrence, yang diperankan oleh Ralph Fiennes, sebagai Dekan College of Cardinals, memikul tanggung jawab berat untuk mengorganisir konklaf – sebuah pertemuan rahasia para kardinal untuk memilih Paus baru.

Empat kandidat utama muncul sebagai calon Paus. Kardinal Aldo Bellini dari Amerika Serikat (diperankan oleh Stanley Tucci) mewakili kubu progresif. Kardinal Joshua Adeyemi dari Nigeria (diperankan oleh Lucian Msamati) adalah sosok konservatif yang memiliki dukungan kuat. Kardinal Joseph Tremblay dari Kanada (diperankan oleh John Lithgow) dianggap sebagai kandidat moderat, sementara Kardinal Goffredo Tedesco dari Italia (diperankan oleh Sergio Castellitto) adalah tokoh tradisionalis yang kukuh.

Di tengah persiapan konklaf, Uskup Agung Janusz Woźniak (diperankan oleh Jacek Koman), Prefek Rumah Tangga Kepausan, mengungkapkan kepada Kardinal Lawrence bahwa Paus sebelumnya meminta pengunduran diri Kardinal Tremblay sebelum wafat. Namun, Tremblay menyangkal klaim tersebut. Sementara itu, Kardinal Bellini secara terbuka menyatakan kepada para pendukungnya bahwa prioritas utamanya adalah mencegah Tedesco menjadi Paus.

Kejutan muncul ketika Uskup Agung Vincent Benitez dari Kabul (diperankan oleh Carlos Diehz) tiba di Vatikan pada menit-menit terakhir. Ternyata, Paus sebelumnya telah menunjuk Benitez sebagai kardinal in pectore – kardinal yang identitasnya dirahasiakan – setahun sebelumnya.

Konklaf dimulai dengan homili dari Kardinal Lawrence yang mendorong para kardinal untuk merangkul ketidakpastian. Beberapa pihak salah menafsirkan pidato ini sebagai sinyal ambisi Lawrence untuk menjadi Paus. Dalam pemungutan suara awal, tidak ada kandidat yang berhasil meraih mayoritas dua pertiga suara yang dibutuhkan. Adeyemi memimpin, diikuti oleh Tedesco, sementara suara progresif terpecah antara Bellini dan Lawrence.

Monsignor Raymond O’Malley (diperankan oleh Brían F. O’Byrne), asisten Lawrence yang juga seorang peneliti oposisi, menemukan fakta mencurigakan: Paus sebelumnya membiayai penerbangan Benitez ke Jenewa untuk janji temu medis yang dibatalkan.

Pada hari kedua konklaf, terjadi konfrontasi publik antara Kardinal Adeyemi dan Suster Shanumi (diperankan oleh Balkissa Maiga), seorang biarawati yang baru dipindahkan ke Roma dari Nigeria. Lawrence berbicara dengan Shanumi dan mengetahui rahasia kelamnya: sebuah hubungan terlarang yang menghasilkan seorang anak. Adeyemi mengkonfirmasi cerita ini ketika dikonfrontasi. Meskipun terikat sumpah kerahasiaan, rumor tentang skandal Adeyemi menyebar dengan cepat dan menghancurkan kansnya. Bellini dengan berat hati memutuskan untuk mendukung Tremblay.

Bekerja sama dengan Suster Agnes (diperankan oleh Isabella Rossellini), kepala katering dan pengurus rumah tangga para kardinal, Lawrence menemukan bahwa Tremblay-lah yang mengatur pemindahan Shanumi ke Roma. Ketika dikonfrontasi, Tremblay berdalih bahwa ia melakukannya atas permintaan Paus.

Lawrence, yang semakin curiga, nekat memasuki apartemen pribadi Paus yang telah disegel. Di sana, ia menemukan dokumen yang menunjukkan Tremblay telah membayar kardinal lain untuk mendapatkan suara mereka. Ia menunjukkan bukti ini kepada Bellini. Permohonan Bellini untuk merahasiakan temuan ini justru memicu perdebatan sengit antara keduanya.

Pada hari ketiga konklaf, setelah mengungkapkan tindakan curang Tremblay, Lawrence berdamai dengan Bellini dan setuju untuk melawan dominasi Tedesco. Pada pemungutan suara keenam, Lawrence memilih dirinya sendiri. Pemungutan suara terhenti ketika terjadi ledakan dahsyat yang mengguncang Kapel Sistina dan merusak sebagian bangunan. Para kardinal mengetahui bahwa ledakan tersebut adalah bagian dari serangkaian serangan bom bunuh diri yang terjadi di seluruh Eropa.

Tedesco menyerukan perang agama melawan Islam, namun Benitez menentang kekerasan dengan kekerasan. Ia menegur semua kardinal karena lebih memilih agenda politik daripada misi agama mereka. Pada pemungutan suara ketujuh, di tengah cahaya yang menembus jendela yang pecah, para kardinal secara aklamasi memilih Benitez sebagai Paus baru. Benitez memilih nama kepausan “Innocent”.

Awalnya, Lawrence merasa antusias dengan terpilihnya Innocent. Namun, O’Malley menariknya ke samping untuk membahas janji temu medis Benitez yang dibatalkan. Ketika dikonfrontasi oleh Lawrence, Benitez mengungkapkan rahasia yang mengejutkan: ia terlahir dengan rahim dan ovarium, namun tidak menyadarinya hingga sebuah operasi usus buntu mengungkap keberadaan organ-organ tersebut. Janji temu medis itu adalah untuk histerektomi laparoskopi yang akhirnya ia batalkan karena ia merasa harus tetap seperti yang diciptakan Tuhan.

Lawrence berjalan-jalan di sekitar Vatikan, mendengar sorak-sorai kerumunan menyambut Paus Innocent. Ia kemudian kembali ke kamarnya, membuka jendela, dan melihat sekelompok biarawati muda bercanda di halaman bawah, merenungkan kompleksitas dan kerumitan yang baru saja ia saksikan.

Original title Conclave
IMDb Rating 7.4 135,657 votes
TMDb Rating 7.173 1,708 votes

Director

Cast

Similar titles

The Biscuit Eater
King of the Underworld
The Monster of the Opera
A Kiss Before Dying
The Teenage Prostitution Racket
Rampage
A Separate Peace
The Casino
Himalaya
The Unexpected Mrs. Pollifax
Borsalino
Pandora’s Box