“Celestina: Burlesk Dancer”. Film yang digarap oleh Vivamax ini membawa kita ke latar belakang tahun 1940-an di Filipina, sebuah era yang penuh tantangan dan warna. “Celestina: Burlesk Dancer” menawarkan kisah yang menyentuh hati tentang perjuangan seorang wanita bernama Celestina, yang diperankan dengan apik oleh Yen Durano.
Dalam film Celestina: Burlesk Dancer ini, penonton diajak untuk menyelami kehidupan Celestina, seorang penari burlesque yang memikat di atas panggung. Gemerlap lampu sorot dan tepuk tangan penonton menjadi bagian dari dunianya. Namun, di balik senyum dan gerakan anggunnya, Celestina menyimpan beban hidup yang berat.
Latar belakang tahun 1940-an di Filipina menjadi kanvas yang dramatis untuk kisah Celestina. Era ini adalah periode yang penuh gejolak, baik secara sosial maupun ekonomi. Di tengah situasi yang serba sulit, Celestina harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Situasi semakin pelik karena suaminya, seorang pria yang kecanduan judi dan gemar bermain wanita, tidak dapat diandalkan sebagai kepala keluarga.
Konflik utama dalam film semi Filipina ini berpusat pada perjuangan Celestina untuk bertahan hidup dan membesarkan putranya seorang diri. Suaminya yang pecandu judi dan suka bermain perempuan, alih-alih menjadi sandaran, justru menjadi sumber masalah dan menambah berat beban hidup Celestina. Ia harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dirinya adalah satu-satunya tulang punggung keluarga.
Di tengah kesulitan ekonomi dan pengkhianatan suami, Celestina menemukan kekuatan dalam cintanya yang besar kepada sang putra. Kasih sayang dan harapan untuk masa depan anaknya menjadi motivasi utama Celestina untuk terus berjuang. Ia menari di atas panggung burlesque bukan hanya untuk mencari nafkah, tetapi juga untuk menjaga asa dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi buah hatinya.
Film Celestina: Burlesk Dancer bukan hanya sekadar menyajikan hiburan visual dengan tarian burlesque yang memukau. Lebih dari itu, film ini menggambarkan ketangguhan seorang wanita dalam menghadapi badai kehidupan. Celestina adalah representasi dari perempuan Filipina pada masa itu, yang seringkali harus memikul tanggung jawab besar di tengah keterbatasan dan tekanan sosial.
