Film Captain America: Civil War dari Marvel Cinematic Universe (MCU) membawa penonton ke dalam pusaran konflik yang mendalam, bukan dengan musuh dari luar, melainkan dari dalam tubuh tim superhero terkuat di bumi, Avengers. Setelah insiden di Lagos yang melibatkan Wanda Maximoff dan menyebabkan kerusakan serta korban sipil dari Wakanda, tekanan politik semakin meningkat. Pemerintah dunia, melalui Sekretaris Negara AS Thaddeus Ross, memperkenalkan Perjanjian Sokovia. Perjanjian ini bertujuan untuk menempatkan Avengers di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatur kapan dan di mana mereka dapat beraksi.
Perpecahan segera terjadi di antara para Avengers. Tony Stark, atau Iron Man, merasa bertanggung jawab atas kehancuran yang terjadi di masa lalu, terutama insiden Sokovia dan penciptaan Ultron. Ia melihat pengawasan sebagai solusi yang dibutuhkan untuk mencegah bencana di masa depan. Di sisi lain, Steve Rogers, atau Captain America, memiliki pandangan yang berbeda. Ia percaya pada penilaiannya sendiri dan khawatir bahwa birokrasi politik akan menghambat kemampuan mereka untuk melindungi dunia dengan efektif. Perbedaan pandangan ini menjadi bibit perpecahan yang serius.
Di tengah perdebatan sengit ini, muncul sosok misterius, Helmut Zemo, yang memiliki agenda tersembunyi. Zemo berhasil menemukan dan mengaktifkan kembali program Winter Soldier pada Bucky Barnes, sahabat masa kecil Steve Rogers yang dulunya dicuci otak oleh Hydra. Pada saat yang sama, sebuah bom meledak dalam konferensi PBB di Vienna, menewaskan Raja T’Chaka dari Wakanda. Bukti video menunjukkan Bucky Barnes sebagai pelaku serangan tersebut. Putra Raja T’Chaka, Pangeran T’Challa, yang kemudian dikenal sebagai Black Panther, bersumpah untuk membalas kematian ayahnya dan memburu Bucky.
Captain America, yang yakin bahwa Bucky dijebak, berusaha untuk melindunginya. Iron Man, sebaliknya, mematuhi pemerintah dan berusaha menangkap Bucky sesuai hukum. Konflik ini memuncak pada pertempuran besar di bandara Leipzig/Halle. Captain America membentuk tim yang terdiri dari Falcon, Scarlet Witch, Hawkeye, dan Ant-Man untuk membantunya menemukan dan membuktikan bahwa Bucky tidak bersalah. Iron Man mengumpulkan timnya sendiri yang terdiri dari War Machine, Black Widow, Vision, Spider-Man, dan Black Panther, untuk menegakkan Perjanjian Sokovia dan menangkap Captain America dan timnya.
Pertempuran di bandara ini menjadi ikonik, menampilkan aksi superhero yang spektakuler dan terbagi dalam dua kubu yang bertentangan. Namun, di balik pertempuran fisik ini, terdapat retakan persahabatan dan kepercayaan yang semakin dalam. Meskipun tim Captain America berhasil melarikan diri, War Machine terluka parah akibat serangan Vision, sebuah insiden yang semakin memperdalam perpecahan.
Iron Man kemudian menemukan bukti bahwa Bucky memang dijebak oleh Zemo. Ia menyadari bahwa Zemo sedang memanipulasi situasi untuk menghancurkan Avengers dari dalam. Tony Stark akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Captain America dan Bucky untuk menghentikan Zemo di fasilitas Hydra di Siberia.
Di Siberia, terungkap kebenaran yang lebih mengerikan. Zemo tidak hanya menjebak Bucky, tetapi ia juga mengungkapkan rekaman video yang menunjukkan bahwa pada tahun 1991, Bucky Barnes, sebagai Winter Soldier yang dikendalikan Hydra, bertanggung jawab atas kematian orang tua Tony Stark. Kenyataan pahit ini menghantam Tony Stark dengan keras, membuatnya marah dan merasa dikhianati oleh Captain America yang selama ini menyembunyikan kebenaran tersebut.
Konflik pribadi antara Tony dan Steve meledak menjadi pertarungan terakhir yang brutal. Pertarungan ini bukan lagi tentang Perjanjian Sokovia atau Bucky, tetapi tentang rasa sakit, pengkhianatan, dan kehancuran persahabatan. Pada akhirnya, Captain America berhasil melumpuhkan armor Iron Man dan pergi meninggalkan perisainya, simbol dari Captain America, di medan pertempuran.
Zemo, yang tujuannya adalah menghancurkan Avengers dari dalam, merasa puas dengan perpecahan yang terjadi. Namun, sebelum ia dapat mengakhiri hidupnya, Black Panther menghentikannya dan menyerahkannya kepada pihak berwenang.
Meskipun konflik fisik telah berakhir, dampak emosional dan perpecahan di antara Avengers sangat terasa. Film Captain America: Civil War bukan hanya tentang aksi superhero, tetapi juga tentang konsekuensi dari tindakan mereka, tanggung jawab, dan kompleksitas moral dalam dunia yang semakin rumit. Film ini menandai titik balik penting dalam marvel Cinematic Universe, mengubah lanskap kelompok superhero ini untuk selamanya.