“Boss Ma’am” (2024) berpusat pada dinamika kekuasaan di kantor dan rahasia tersembunyi yang siap meledak. “Boss Ma’am” menawarkan kombinasi drama kantor yang intens dengan sentuhan romansa dewasa, tipikal suguhan Vivamax yang selalu dinanti.
Kisah “Boss Ma’am” bermula dari sosok seorang wanita karir yang menduduki posisi puncak sebagai bos di sebuah perusahaan. Diperankan oleh Jenn Rosa, sang bos digambarkan sebagai sosok yang tegas, dingin, dan cenderung jutek terhadap para karyawannya. Ia membangun tembok profesionalisme yang tinggi, menjaga jarak dengan semua orang di kantornya. Aura kekuasaan dan kontrol terpancar kuat darinya, menciptakan suasana kerja yang mungkin terasa kaku bagi sebagian karyawan.
Namun, di balik persona bos yang tanpa celah ini, tersimpan sebuah rahasia yang tak terduga. Rahasia ini, yang menjadi inti konflik dalam film Boss Ma’am, tanpa sengaja terungkap oleh salah satu karyawan kepercayaannya, sekretaris pribadinya. Sosok sekretaris ini, yang diperankan oleh Aerol Carmelo, awalnya tampak sebagai bawahan yang patuh dan tak banyak bicara. Akan tetapi, penemuan rahasia sang bos mengubah segalanya.
Alih-alih melaporkan atau menyebarkan rahasia tersebut, sang sekretaris justru memilih jalan yang lebih berani dan penuh perhitungan. Ia menggunakan informasi rahasia ini sebagai alat untuk mengendalikan sang bos. Ancamannya bukan sekadar pemecatan atau skandal karir, melainkan sesuatu yang jauh lebih personal dan intim. Sekretaris ini, dengan keberanian yang mungkin dipicu oleh rasa penasaran atau bahkan dendam terpendam, meminta sang bos untuk menuruti keinginannya yang paling pribadi: melampiaskan hasrat terpendam di ranjang.
Situasi ini jelas menjadi titik balik yang dramatis dalam film Boss Ma’am. Sang bos yang selama ini memegang kendali penuh, kini terancam oleh bawahannya sendiri. Konflik internal berkecamuk dalam diri sang bos. Di satu sisi, ia harus menjaga reputasi dan posisinya yang telah dibangun susah payah. Di sisi lain, ia harus menghadapi ancaman yang dapat mengungkap sisi rentan dirinya dan mengguncang fondasi kekuasaannya.
Ketegangan semakin memuncak seiring dengan meningkatnya tuntutan sang sekretaris. Hubungan antara bos dan sekretaris yang awalnya murni profesional, kini berubah menjadi arena permainan kekuasaan yang berbahaya. Film Boss Ma’am dengan jeli mengeksplorasi dinamika antara dominasi dan subordinasi, serta bagaimana rahasia dapat menjadi senjata ampuh dalam hubungan antar manusia, terlebih di lingkungan kerja yang penuh tekanan.
Selain Jenn Rosa dan Aerol Carmelo, film ini juga diramaikan oleh kehadiran Vern Kaye, yang perannya masih menjadi misteri dan menambah rasa penasaran penonton. Kehadiran Vern Kaye diprediksi akan semakin memperkaya alur cerita dan menambah lapisan konflik dalam Film Semi Filipina ini.