Dalam “Batman v Superman: Dawn of Justice”, dunia terpecah oleh kehadiran Superman. Meskipun ia telah menyelamatkan Bumi dari ancaman besar, kekuatan dahsyat dan statusnya yang bagaikan dewa menimbulkan kekhawatiran. Di Gotham City, Bruce Wayne, sang Batman yang penuh perhitungan, menyaksikan kerusakan dahsyat yang terjadi di Metropolis saat Superman bertarung dengan Jenderal Zod. Peristiwa itu menumbuhkan ketakutan dalam diri Batman. Ia melihat Superman sebagai ancaman yang tak terkendali, kekuatan yang berpotensi menghancurkan umat manusia jika dibiarkan tanpa pengawasan.
Batman, yang terbiasa beroperasi di kegelapan dan mengandalkan taktik intimidasi, merasa bahwa ia harus turun tangan. Baginya, Superman adalah simbol dari kekuatan yang tidak bertanggung jawab, dan ia bertekad untuk menghentikannya. Di sisi lain, Clark Kent alias Superman, berjuang untuk memahami tempatnya di dunia. Ia merasakan beban ekspektasi masyarakat dan kritik pedas yang terus menerus mempertanyakan niatnya. Superman percaya bahwa ia menggunakan kekuatannya untuk kebaikan, tetapi ia tidak sepenuhnya memahami ketakutan dan keraguan yang ia timbulkan pada sebagian orang.
Pertarungan antara Batman dan Superman bukan hanya sekadar adu fisik, tetapi juga benturan ideologi. Batman mewakili pendekatan keadilan yang keras dan tanpa kompromi, sementara Superman, meskipun terkadang ragu, berusaha untuk menjadi simbol harapan dan inspirasi. Dunia menyaksikan pertikaian ini dengan cemas, bertanya-tanya pahlawan seperti apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Apakah mereka membutuhkan sosok yang menakutkan dan main hakim sendiri seperti Batman, atau dewa yang penuh kekuatan namun misterius seperti Superman?
Di tengah konflik sengit antara dua ikon ini, ancaman yang lebih besar muncul dalam wujud Lex Luthor, seorang jenius korporat yang licik dan manipulatif. Luthor memanipulasi situasi untuk mengadu domba Batman dan Superman, memanfaatkan ketakutan dan ketidakpercayaan yang sudah ada. Motivasi Luthor lebih dalam dari sekadar kebencian pada Superman; ia ingin membuktikan bahwa bahkan makhluk terkuat pun bisa jatuh, dan bahwa manusia lah yang seharusnya memegang kendali.
Ketika Batman dan Superman akhirnya menyadari bahwa mereka dimanipulasi dan menghadapi musuh yang jauh lebih berbahaya, mereka terpaksa untuk bekerja sama. Ancaman baru ini bukan hanya mengancam Metropolis atau Gotham, tetapi seluruh dunia. Mereka harus mengesampingkan perbedaan dan permusuhan pribadi untuk menyelamatkan umat manusia dari kehancuran yang lebih besar dari yang pernah mereka bayangkan. “Batman v Superman: Dawn of Justice” adalah eksplorasi kompleks tentang ketakutan, kekuatan, tanggung jawab, dan kebutuhan akan harapan di dunia yang semakin tidak pasti.