Film Basic Instinct yang dirilis tahun 1992 arahan sutradara Paul Verhoeven, langsung mencuri perhatian dunia dengan kombinasi cerita kriminal yang menegangkan dan elemen erotis yang kuat. Film bergenre neo-noir thriller ini mengajak penonton untuk memasuki labirin misteri pembunuhan yang dipenuhi intrik, manipulasi, dan daya tarik seksual yang memabukkan.
Kisah dimulai di San Francisco yang dingin, ketika bintang rock gaek bernama Johnny Boz ditemukan tewas mengenaskan di ranjangnya. Ia dibunuh dengan menggunakan pemecah es (ice pick) saat tengah bercinta dengan seorang wanita pirang. Detektif Nick Curran, seorang polisi dengan masa lalu kelam akibat insiden penembakan yang membuatnya trauma, bersama partnernya Gus Moran, ditugaskan untuk menginvestigasi kasus ini.
Fokus utama penyelidikan langsung tertuju pada Catherine Tramell, kekasih Boz yang juga seorang penulis novel misteri. Catherine, seorang wanita cerdas, cantik, dan sangat provokatif, justru terlihat tenang dan bahkan menantang pihak kepolisian. Ironisnya, novel terbaru Catherine memiliki kemiripan yang mencolok dengan pembunuhan Boz, membuat Nick semakin curiga.
Dalam proses interogasi yang penuh tensi, Catherine dengan sengaja memperlihatkan ketidakkooperatifannya dan bermain-main dengan Nick secara psikologis. Meskipun dibebaskan karena kurangnya bukti kuat, Nick tidak berhenti menyelidiki. Ia menggali lebih dalam latar belakang Catherine dan menemukan fakta-fakta mencengangkan. Catherine ternyata memiliki riwayat kedekatan dengan para pembunuh, termasuk Roxy Hardy, kekasihnya yang memiliki masa lalu kelam membunuh saudaranya, dan Hazel Dobkins, wanita yang menghabisi suami dan anak-anaknya.
Sementara Nick semakin terobsesi dengan Catherine, ia juga harus berjuang dengan traumanya sendiri dan hubungannya yang rumit dengan psikolog kepolisian, Dr. Beth Garner. Beth, yang menjadi konselor Nick pasca insiden penembakan, juga terlibat dalam hubungan asmara putus-nyambung dengan sang detektif. Situasi semakin rumit ketika Nick menyadari bahwa Catherine menjadikannya inspirasi untuk karakter utama dalam novel terbarunya, seorang detektif yang dibunuh setelah jatuh cinta pada wanita yang salah.
Kecurigaan Nick semakin kuat ketika ia menduga Catherine telah menyuap Letnan Marty Nilsen untuk mendapatkan file psikologisnya. Ledakan emosi membuat Nick menyerang Nilsen di kantornya. Tak lama kemudian, Nilsen ditemukan tewas terbunuh, dan Nick menjadi tersangka utama, hingga akhirnya dipaksa cuti dari kepolisian.
Nick yang semakin terjebak dalam permainan Catherine, melihat wanita itu menggunakan kokain bersama Roxy di klub malam milik Boz. Ketika berada di rumah Catherine, ia kembali mendapati dirinya terikat di ranjang dengan syal sutra saat bercinta, kali ini dengan Roxy sebagai penonton. Hubungan Nick dan Catherine yang semakin intens membuat Gus marah dan cemburu. Gus menemukan bukti bahwa Nilsen telah menerima uang dalam jumlah besar beberapa bulan sebelum pertemuan Nick dan Catherine, semakin memperdalam misteri.
Puncak ketegangan terjadi ketika Roxy, diliputi rasa cemburu, mencoba menabrak Nick dengan mobil Catherine namun justru celaka dan tewas. Catherine, terlihat terpukul, kemudian membuka rahasia masa lalunya kepada Nick tentang seorang gadis di kampus yang terobsesi padanya. Nick menduga gadis itu adalah Beth. Namun Beth membantah dan balik menuduh Catherine yang terobsesi.
Penyelidikan Nick membawanya ke Berkeley, tempat Catherine dan Beth kuliah. Di sana, ia menemukan fakta bahwa laporan Catherine terhadap Beth pernah ditarik oleh Nilsen setahun sebelumnya. Ia juga menemukan kasus pembunuhan seorang profesor mereka dengan pemecah es yang belum terpecahkan, kasus yang menjadi inspirasi salah satu novel awal Catherine. Lebih jauh lagi, Nilsen ternyata juga pernah menyelidiki kasus pembunuhan suami Beth, dan muncul dugaan keterlibatan kekasih lesbian Beth dalam kasus tersebut.
Nick akhirnya menemukan halaman terakhir novel Catherine, yang menggambarkan kematian partner detektif tersebut di dalam elevator. Catherine memutuskan hubungan mereka, meninggalkan Nick dalam kebingungan dan kecurigaan. Saat bertemu Gus, Nick mengetahui bahwa Gus berencana menemui teman sekamar Catherine di Oakland untuk menggali informasi lebih dalam. Namun, malapetaka terjadi. Nick menemukan Gus tewas di elevator, dibunuh dengan pemecah es, persis seperti dalam novel Catherine. Beth muncul, mengaku menerima pesan untuk bertemu Gus. Nick, dalam puncak paranoia, menuduh Beth membunuh Gus dan menembaknya ketika ia merasa Beth meraih sesuatu yang dianggapnya sebagai senjata. Ternyata Beth tidak bersenjata.
Bukti-bukti semakin mengarah pada Beth sebagai pelaku pembunuhan Boz, Nilsen, Moran, dan suaminya. Penyelidik menemukan foto dan kliping koran Catherine dalam jumlah besar di tempat Beth. Nick merasa hancur dan kebingungan. Catherine kembali menemui Nick di apartemennya dan menjelaskan keengganannya untuk berkomitmen karena ia merasa orang-orang yang dicintainya selalu berakhir tragis. Mereka kembali berhubungan seks dan membahas masa depan mereka. Namun, tanpa disadari Nick, di bawah ranjang tempat mereka bercinta, tersembunyi sebuah pemecah es.
