Balik Taya membawa kita mengikuti Pip, seorang pria yang tak sengaja bertemu dengan Jessy, seorang wanita yang langsung memancarkan daya pikat. Keduanya terhanyut dalam percikan asmara yang membara, namun kebahagiaan mereka tak bertahan lama. Jessy tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi, meninggalkan Pip dilanda kebingungan dan hasrat untuk menemukan jejaknya.
Pencarian Jessy membawa Pip ke jalan yang tak terduga, mempertemukannya dengan Kate, seorang wanita misterius dengan aura menggoda yang tak tertahankan. Kate ternyata terhubung dengan dunia perjudian daring yang dikelola oleh Nina, seorang wanita berkuasa dengan tatapan tajam dan intrik yang tersembunyi. Semakin dalam Pip menyelidiki hilangnya Jessy, semakin ia terperangkap dalam jaring-jaring hubungan yang rumit dan membara. Di antara panasnya Bangkok dan permainan kasino virtual, Pip harus mempertaruhkan segalanya – termasuk hatinya – untuk mengungkap kebenaran dan menemukan Jessy, atau mungkin, menemukan sesuatu yang lebih panas dari yang ia bayangkan dalam pelukan Kate. Setiap langkah adalah pertaruhan, dan dalam “Balik Taya,” cinta dan bahaya berdansa dengan erotis.
Pertemuan Pip dan Jessy di Thailand terasa begitu intens, seperti dua magnet yang tak bisa menolak daya tarik satu sama lain. Adegan-adegan awal mereka penuh dengan tatapan membara dan sentuhan-sentuhan menggoda yang membuat penonton ikut merasakan getarannya.
Namun, keintiman itu tak bertahan lama. Hilangnya Jessy menjadi titik balik yang membawa kita ke dalam labirin misteri dan intrik. Di sinilah muncul sosok Kate, diperankan dengan begitu memikat. Kate adalah representasi dari “buah terlarang” yang begitu menggiurkan. Setiap interaksinya dengan Pip dipenuhi dengan tensi seksual yang kuat, obrolan mereka bagaikan permainan kucing dan tikus yang erotis. Adegan-adegan antara Pip dan Kate benar-benar membuat suhu ruangan terasa naik.