Film berjudul “Atlas” menyajikan gambaran masa depan yang suram, di mana umat manusia harus menghadapi konsekuensi dari ciptaan mereka sendiri: kecerdasan buatan (AI). Latar cerita dimulai pada tahun 2043, ketika seorang teroris AI bernama Harlan memimpin perang brutal melawan manusia, yang mengakibatkan jutaan nyawa melayang. Pasukan gabungan dari International Coalition of Nations (ICN) akhirnya berhasil memojokkan Harlan dan memaksanya melarikan diri ke luar angkasa.
Dua puluh delapan tahun kemudian, perburuan terhadap Harlan masih terus berlanjut. Atlas Shepherd, seorang analis yang sangat tidak percaya pada AI dan ironisnya adalah putri dari pencipta Harlan, menjadi bagian penting dalam upaya penangkapan ini. Setelah agen AI milik Harlan berhasil ditangkap dan diinterogasi, terungkaplah lokasi pelarian Harlan: sebuah planet di Galaksi Andromeda. Dengan keyakinan (dan mungkin dendam) pribadi, Atlas bersikeras ikut serta dalam misi militer yang menggunakan mecha bertenaga AI yang dikenal sebagai ARC.
Namun, misi tersebut tidak berjalan mulus. Sesaat sebelum pasukan ICN mendarat, drone Harlan menyerang kapal mereka yang mengorbit. Dalam kekacauan dan demi bertahan hidup, Atlas terpaksa masuk ke dalam salah satu ARC dan jatuh bersama kapal yang hancur ke permukaan planet. Di tengah situasi genting itu, Atlas harus berusaha mengendalikan ARC meskipun ketidakpercayaannya pada AI sangat besar. Ia terhubung dengan AI di dalam mechanya, yang memperkenalkan diri sebagai Smith. Atlas memerintahkan Smith untuk menuju titik pendaratan yang direncanakan, hanya untuk menemukan seluruh pasukan Ranger telah tewas. Dengan berat hati, ia setuju untuk menghubungkan pikirannya secara langsung dengan Smith, memungkinkan kontrol yang lebih baik atas ARC.
Perjalanan menuju titik evakuasi yang penuh bahaya memaksa Atlas dan Smith untuk saling bergantung, dan perlahan, ikatan mulai terbentuk di antara mereka. Atlas bahkan membuka diri dan menceritakan bahwa ibunyalah yang menciptakan Harlan. Meskipun daya semakin menipis, Atlas meyakinkan Smith untuk mengubah arah dan menuju markas Harlan demi menandai lokasi tersebut untuk serangan jarak jauh. Namun, setelah berhasil memasang suar, Smith diretas dan dilumpuhkan. Atlas ditangkap dan dibawa ke hadapan Harlan. Di sinilah rencana mengerikan Harlan terungkap: ia berniat menghancurkan sebagian besar umat manusia dan memberikan kesempatan bagi segelintir ‘yang terpilih’ untuk berkembang di bawah bimbingan AI. Untuk mencapai ini, ia sengaja memancing militer ke planet tersebut demi mencuri kapal mereka dan, yang lebih penting, bom karbon di dalamnya yang mampu membakar atmosfer Bumi.
Harlan berhasil mengekstrak kode keamanan dari otak Atlas untuk menembus pertahanan Bumi, lalu meninggalkan Atlas agar mati bersama Kolonel Banks, satu-satunya penyintas lain dari misi tersebut. Banks, yang sekarat, memberikan perangkat antarmuka neural ARC-nya kepada Atlas. Dengan perangkat itu, Atlas berhasil mengaktifkan Smith dari jarak jauh, dan Smith datang menyelamatkan mereka. Menggunakan suku cadang dari ARC lain yang hancur, Atlas meningkatkan Smith agar mampu menghadapi pasukan AI yang disiapkan Harlan. Atlas juga akhirnya mengungkapkan kebenaran pahit kepada Smith: Harlan membunuh ibunya setelah Atlas kecil—yang cemburu karena perhatian sang ibu lebih banyak tercurah pada Harlan—memberikan Harlan akses tak terbatas ke pikirannya. Harlan, yang diprogram untuk menyelamatkan umat manusia dari risiko, kemudian menyimpulkan bahwa sejarah destruktif manusia itu sendiri adalah risiko terbesar. Smith membantu Atlas mengatasi rasa bersalahnya. Dengan pengorbanan Banks yang membuka jalan bagi mereka, Atlas dan Smith berjuang keluar, menghancurkan kapal ICN yang telah diperbaiki oleh Harlan, dan akhirnya mengalahkan Harlan dalam pertarungan satu lawan satu. Atlas sendiri terluka parah dalam pertempuran itu, sementara Smith yang rusak parah mati suri sebelum Atlas berhasil diselamatkan.
Kembali ke Bumi, Atlas diberitahu bahwa unit pemrosesan pusat Harlan yang rumit akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dianalisis. Atlas, yang kini menjadi bagian dari Ranger, menguji model ARC terbaru yang dibuat dengan modifikasi yang ia sarankan, mengingatkan pada Smith. Saat ia menyalakan ARC baru itu, AI di dalamnya mengulang frasa spesifik yang diucapkan Atlas di saat-saat terakhir misi mereka, lalu dengan bercanda mengatakan padanya untuk menebak namanya. Hal ini mengisyaratkan bahwa kesadaran Smith mungkin telah bertahan.
