Argantara menyuguhkan sebuah cerita yang tidak biasa tentang pernikahan dini antara dua remaja SMA yang memiliki latar belakang dan kepribadian yang sangat bertolak belakang. Syera, seorang siswi teladan yang rajin dan berasal dari keluarga baik-baik, tiba-tiba harus menerima kenyataan bahwa ia dijodohkan dan harus menikah dengan Argantara, ketua geng motor Agberos yang terkenal bengal, urakan, dan sering terlibat masalah. Perjodohan ini terjadi karena wasiat dari orang tua mereka sebelum meninggal, sebuah janji masa lalu yang mengikat kedua remaja ini dalam sebuah ikatan yang tidak mereka inginkan. Pernikahan di usia 16 tahun ini harus mereka rahasiakan dari sekolah dan teman-teman, menambah kompleksitas dalam kehidupan mereka yang seharusnya masih diisi dengan keceriaan masa remaja.
Kehidupan rumah tangga Syera dan Argantara menjadi inti dari film Argantara. Mereka harus belajar hidup bersama di bawah satu atap, menavigasi perbedaan karakter yang ekstrem, sambil terus berpura-pura di depan publik. Syera yang terstruktur dan disiplin harus berhadapan dengan Argantara yang impulsif dan cuek. Konflik sering kali muncul dari hal-hal sepele hingga masalah yang lebih besar terkait gaya hidup dan tanggung jawab. Namun, di tengah pertengkaran dan adaptasi yang sulit, benih-benih perasaan mulai tumbuh secara tak terduga. Mereka perlahan melihat sisi lain dari pasangan mereka yang tidak terlihat di permukaan. Syera menemukan kehangatan dan sisi pelindung dalam diri Argantara, sementara Argantara mulai terpengaruh oleh kedewasaan dan ketulusan Syera. Argantara mengeksplorasi tema tentang perjodohan, pernikahan dini, tanggung jawab yang datang terlalu cepat, dan bagaimana cinta bisa tumbuh di tempat yang paling tidak terduga. Perjuangan mereka untuk menjaga rahasia sambil mencoba memahami satu sama lain menjadi sebuah perjalanan emosional yang penuh tantangan.