After Life: Menjelajahi Kisah Arwah dan Penyesalan
Pusat cerita berfokus pada Reney Rosian, yang hidupnya berakhir mendadak dalam sebuah kecelakaan mobil nahas. Ironisnya, kecelakaan itu terjadi saat ia bersama kekasihnya, Tony, dan sahabatnya, Candani, sedang dalam perjalanan menuju lokasi foto pre-wedding. Momen yang seharusnya menjadi awal kebahagiaan justru berujung pada episode terakhir di dunia fana bagi ketiganya.
Namun, kematian bukanlah akhir dari segalanya, setidaknya bagi Reney dalam kisah ini. Di alam yang disebut alam barzakh, ia mendapati dirinya berhadapan dengan sosok malaikat bernama Sifer. Dari pertemuan inilah, Reney mendapatkan sebuah tawaran yang tak terduga: kesempatan untuk kembali ke dunia, bukan dalam raga, melainkan sebagai arwah.
Kesempatan langka ini tidak disia-siakan oleh Reney. Ia memiliki satu misi penting yang mendorongnya untuk kembali: meminta maaf. Ada beberapa orang terdekat yang ingin ia temui dan mintai maaf atas kesalahan atau hal-hal yang belum terselesaikan semasa hidupnya. Mereka termasuk Tony, kekasihnya yang turut menjadi korban kecelakaan, serta sosok-sosok penting dalam keluarganya, seperti ibunda dan ayah tirinya.
Perjalanan Reney sebagai arwah inilah yang menjadi inti dari “After Life” (2023). Audiens akan diajak mengikuti upayanya untuk berkomunikasi, berinteraksi (atau setidaknya berusaha), dan menyelesaikan urusan batin yang masih menggantung. Kisah ini dibumbui dengan berbagai adegan yang menampilkan nuansa menyeramkan khas alam arwah, namun diselipkan pula elemen komedi yang menjadi penyeimbang, menciptakan dinamika tersendiri dalam penceritaan. Lebih dari sekadar menakut-nakuti atau melucu, tayangan ini berfokus pada perjuangan emosional Reney dalam menghadapi penyesalan dan mencari kedamaian sebelum benar-benar melanjutkan perjalanannya di alam keabadian. Sebuah penggalian yang menarik mengenai pentingnya penyelesaian diri dan hubungan dengan orang lain selagi masih ada kesempatan.
