Film 172 Days: Menyelami Kisah Hijrah, Cinta, dan Kehilangan Nadzira Shafa
“172 Days” adalah sebuah karya yang mengundang penonton untuk mengikuti perjalanan batin Nadzira Shafa, yang akrab disapa Zira. Film ini bukan sekadar tontonan biasa, melainkan representasi dari sebuah kisah nyata yang menyentuh, menawarkan sudut pandang tentang proses pencarian diri, cinta yang singkat namun mendalam, serta ketabahan menghadapi takdir. Film 172 Days berpusat pada transformasi hidup Zira, seorang gadis yang sebelumnya menjalani kehidupan yang jauh dari nilai-nilai agama.
Kisah dimulai dengan penggambaran Zira di awal perjalanannya. Ia memutuskan untuk berhijrah, sebuah langkah besar yang menuntut komitmen untuk memperbaiki diri dan mendalami ajaran agama. Langkah demi langkah, Zira berusaha meninggalkan kebiasaan lama dan membangun fondasi spiritual yang lebih kuat. Ini adalah fase penting dalam hidupnya, masa di mana ia berjuang untuk menemukan kedamaian dan makna yang baru.
Di tengah proses hijrah inilah, takdir mempertemukannya dengan Ameer Azzikra. Nama Ameer tentu tidak asing, mengingat beliau adalah putra dari almarhum Ustaz Arifin Ilham. Pertemuan antara Zira dan Ameer terasa seperti bagian dari rencana Ilahi, menjadi babak baru dalam kisah Zira. Ameer melihat ketulusan dalam proses hijrah Zira dan merasa ada kecocokan hati. Singkat cerita, Ameer menyampaikan niatnya untuk berta’aruf, sebuah proses perkenalan syar’i sebelum menuju jenjang pernikahan.
Gayung bersambut, Zira menerima ajakan ta’aruf tersebut. Prosesnya berjalan lancar, dan keduanya pun melangsungkan pernikahan. Kehidupan rumah tangga pun dimulai. Selama 172 hari, Zira dan Ameer menjalani bahtera pernikahan dengan penuh keharmonisan. Mereka saling mendukung dalam kebaikan, berbagi tawa, dan membangun mimpi bersama. Masa ini digambarkan sebagai periode penuh cinta dan kebahagiaan, menjadi bukti bahwa cinta yang berlandaskan agama bisa membawa ketenangan.
Namun, kebahagiaan itu diuji. Di tengah kehangatan rumah tangga yang baru seumur jagung, Ameer jatuh sakit. Kondisinya memburuk seiring waktu, hingga akhirnya takdir memanggil Ameer pulang menghadap Sang Pencipta. Kepergian Ameer tentu menjadi pukulan berat bagi Zira, mengakhiri 172 hari kebersamaan mereka dalam ikatan suci pernikahan. Film 172 Days merangkum episode penting dalam hidup Nadzira Shafa, dari proses hijrahnya yang penuh perjuangan, pertemuan dengan jodohnya, kebahagiaan pernikahan yang singkat, hingga momen perpisahan yang mengharukan. Film ini adalah catatan tentang keimanan, cinta yang tulus, dan kekuatan untuk bangkit setelah badai kehilangan menerpa
