Jaka Sembung dan Dewi Samudra (1990) merupakan salah satu entri dalam seri film laga fantasi legendaris Indonesia yang menampilkan karakter ikonik Jaka Sembung, seorang pendekar silat sakti mandraguna yang berjuang melawan penindasan kolonial Belanda dan para sekutunya. Dalam film ini, Jaka Sembung, yang seringkali diperankan oleh aktor laga Barry Prima, kembali beraksi dengan kesaktiannya. Kali ini, petualangannya membawanya berhadapan dengan kekuatan mistis yang lebih besar, yang melibatkan penguasa laut selatan, Dewi Samudra, sosok yang sering dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul dalam mitologi Jawa.
Alur cerita Jaka Sembung dan Dewi Samudra (1990) kemungkinan besar melibatkan konflik antara Jaka Sembung dengan pihak Kompeni Belanda atau kaki tangan mereka yang kejam, yang mungkin mencoba memanfaatkan atau justru mengusik kekuatan gaib dari laut selatan untuk kepentingan mereka. Jaka Sembung, sebagai pembela rakyat tertindas, harus turun tangan. Namun, tantangannya kali ini tidak hanya berasal dari manusia biasa atau pendekar ilmu hitam, tetapi juga dari alam gaib lautan. Ia mungkin harus bernegosiasi, bertarung, atau bahkan bekerja sama dengan Dewi Samudra (yang mungkin diperankan oleh aktris seperti Yurike Prastika atau lainnya yang populer di era itu) untuk mengatasi ancaman yang lebih besar atau untuk menyelamatkan seseorang.
Film-film Jaka Sembung dikenal dengan adegan pertarungan silat yang atraktif, penggunaan ilmu-ilmu kesaktian seperti ajian rawa rontek atau pancasona, serta elemen fantasi yang kental. Jaka Sembung dan Dewi Samudra (1990) tidak terkecuali, menyajikan pertarungan seru antara Jaka Sembung melawan musuh-musuhnya, baik manusia maupun makhluk gaib. Film ini juga mengeksplorasi tema keberanian, keadilan, patriotisme dalam melawan penjajah, serta perpaduan antara dunia persilatan dengan mitologi dan kepercayaan lokal. Sebagai bagian dari warisan sinema laga fantasi Indonesia era 80-an dan awal 90-an, Jaka Sembung dan Dewi Samudra (1990) menawarkan hiburan klasik yang penuh aksi dan imajinasi.
