Kuntilanak (2006) adalah sebuah film supranatural yang disutradarai oleh Rizal Mantovani dan berhasil membangkitkan kembali popularitas sosok hantu kuntilanak dalam perfilman modern Indonesia. Dibintangi oleh Julie Estelle sebagai Samantha atau Sam, film ini berpusat pada seorang gadis muda yang pindah dari Jakarta ke sebuah rumah kos tua di daerah pinggiran setelah mengalami masalah keluarga. Rumah kos tersebut ternyata menyimpan aura misterius dan sejarah kelam, terutama terkait dengan sosok kuntilanak yang konon menghuni sebuah cermin antik di loteng rumah.
Sam, yang memiliki latar belakang keluarga yang rumit dan kemampuan unik yang tidak disadarinya, mulai merasakan keanehan di rumah kos tersebut. Ia sering mendengar suara-suara aneh, terutama suara tembang Jawa Durma yang dipercaya dapat memanggil kuntilanak. Para penghuni kos lainnya, termasuk Agung (Evan Sanders) yang kemudian dekat dengan Sam, juga merasakan adanya gangguan gaib. Kuntilanak (2006) membangun ketegangan melalui atmosfer rumah kos yang suram, penampakan sosok kuntilanak yang mengerikan, dan misteri di sekitar cermin antik serta wangsit (bisikan gaib) yang diterima Sam. Ternyata, Sam memiliki hubungan khusus dengan dunia gaib dan kuntilanak tersebut.
Film ini mengeksplorasi mitos kuntilanak secara lebih mendalam, menghubungkannya dengan wangsit, cermin sebagai portal, dan kekuatan tersembunyi yang dimiliki oleh Sam. Sam perlahan menyadari bahwa ia bisa ‘menggunakan’ kekuatan kuntilanak untuk melindungi dirinya atau bahkan mencelakai orang yang ia benci, namun kekuatan ini memiliki konsekuensi berbahaya. Kuntilanak (2006) berhasil menciptakan ikonografi baru untuk sosok kuntilanak melalui penampilan visualnya dan penggunaan tembang Durma sebagai pemanggilnya. Kesuksesan film ini tidak hanya karena elemen supranaturalnya, tetapi juga karena cerita misteri yang melibatkan latar belakang Sam dan rahasia rumah kos tersebut.