Lima Elang (2011) adalah sebuah film petualangan anak-anak yang mengangkat tema kegiatan Pramuka (Praja Muda Karana), sebuah organisasi kepanduan yang populer di Indonesia. Disutradarai oleh Rudi Soedjarwo, film ini mengisahkan tentang Baron (Christoffer Nelwan), seorang anak kota yang baru pindah dari Jakarta ke Balikpapan, Kalimantan Timur, karena pekerjaan orang tuanya. Baron awalnya merasa kesal dan tidak betah karena harus meninggalkan teman-teman dan kenyamanan hidupnya di Jakarta. Ia juga bersikap sinis terhadap kegiatan Pramuka yang diikuti oleh teman-teman barunya di sekolah.
Namun, Baron akhirnya terpaksa ikut dalam kegiatan perkemahan Pramuka karena tuntutan sekolah dan sedikit ‘paksaan’ dari Rusdi (Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, saat itu anggota Coboy Junior), salah satu teman barunya yang paling antusias dengan Pramuka. Di perkemahan inilah petualangan dimulai. Baron bergabung dengan regu Rusdi, bersama dengan Aldi (Teuku Rizky Muhammad) si cerdas dan Anton (Bastian Bintang Simbolon) si ahli api unggun. Mereka juga bertemu dengan Sindai (Monica Sayangbati), seorang gadis pemberani dari regu putri yang sering berselisih namun juga membantu mereka. Lima Elang (2011) berfokus pada dinamika kelompok mereka selama perkemahan.
Petualangan sesungguhnya dimulai ketika mereka terlibat dalam sebuah insiden yang tidak terduga. Saat sedang melakukan penjelajahan di hutan, mereka secara tidak sengaja menemukan atau menyaksikan sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas ilegal, seperti pembalakan liar atau perburuan hewan langka. Mereka kemudian harus menggunakan keterampilan Pramuka yang mereka pelajari—seperti membaca jejak, membuat simpul, P3K, dan kerja sama tim—untuk keluar dari situasi berbahaya, melarikan diri dari kejaran penjahat, dan melaporkan temuan mereka kepada pembina atau pihak berwenang. Lima Elang (2011) adalah sebuah film yang menghibur sekaligus edukatif, mempromosikan nilai-nilai Pramuka seperti keberanian, persahabatan, cinta alam, dan kerja sama tim melalui sebuah cerita petualangan yang seru.