Java Heat (2013) adalah sebuah film aksi yang mencoba memadukan elemen cerita detektif internasional dengan latar budaya Indonesia yang kental, khususnya Yogyakarta dan Candi Borobudur. Disutradarai oleh Conor Allyn, film ini menampilkan jajaran pemain internasional dan Indonesia, termasuk Kellan Lutz sebagai Jake Travers, Mickey Rourke sebagai Malik (atau Mal), Ario Bayu sebagai Letnan Hashim, dan Tio Pakusadewo sebagai Sultan. Cerita dimulai dengan sebuah serangan bom bunuh diri di sebuah acara amal yang menewaskan seorang putri Sultan, menyeret seorang mahasiswa Amerika, Jake Travers, ke dalam pusaran investigasi.
Jake, yang awalnya tampak seperti saksi atau korban, ternyata adalah seorang agen FBI atau marinir (terungkap kemudian) yang memiliki misi tersendiri terkait teroris internasional bernama Malik, seorang pencuri perhiasan licik yang juga terlibat dalam pendanaan terorisme. Letnan Hashim, seorang detektif Muslim dari Densus 88 yang ditugaskan menyelidiki kasus bom tersebut, merasa curiga dengan kehadiran dan keterangan Jake. Keduanya terpaksa bekerja sama, meskipun diwarnai benturan budaya dan ketidakpercayaan awal, untuk mengungkap konspirasi yang lebih besar di balik serangan bom dan melacak keberadaan Malik yang berbahaya. Java Heat (2013) menyoroti dinamika hubungan antara polisi lokal yang berdedikasi dengan agen asing yang misterius.
Film ini menampilkan banyak adegan aksi, mulai dari baku tembak, kejar-kejaran, hingga pertarungan tangan kosong, yang berlatar belakang lokasi-lokasi ikonik di Yogyakarta seperti Candi Borobudur dan Keraton. Selain aksi, Java Heat (2013) juga mencoba menyisipkan elemen budaya lokal, interaksi antar karakter dengan latar belakang berbeda, dan intrik yang melibatkan pencurian perhiasan berharga milik kesultanan yang terkait dengan rencana jahat Malik. Peran Ario Bayu sebagai Hashim yang tenang namun tegas menjadi penyeimbang bagi karakter Jake yang lebih impulsif. Java Heat (2013) adalah upaya ambisius untuk menciptakan film aksi berstandar internasional dengan memanfaatkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia sebagai latar cerita yang eksotis.