Melanjutkan kisah dari film pertamanya, The Raid 2 (atau The Raid 2: Berandal) memperluas skala cerita dan kompleksitas dunianya. Film ini masih disutradarai oleh Gareth Evans dan dibintangi oleh Iko Uwais sebagai Rama. Setelah selamat dari serbuan maut di gedung apartemen, Rama direkrut oleh Bunawar (Cok Simbara), kepala unit anti-korupsi kepolisian, untuk menjalankan misi penyamaran yang sangat berbahaya. Tujuannya adalah membongkar jaringan korupsi yang melibatkan para petinggi kepolisian dan dua keluarga mafia besar yang menguasai dunia bawah Jakarta: keluarga Bangun (Tio Pakusadewo) dan keluarga Goto dari Jepang.
Untuk bisa masuk ke lingkaran dalam keluarga Bangun, Rama harus rela dipenjara dan mendekati Uco (Arifin Putra), putra mahkota Bangun yang ambisius dan haus kekuasaan. Di dalam penjara, Rama membuktikan loyalitasnya kepada Uco dengan melindunginya dari serangan musuh. Setelah bebas, Rama diterima bekerja untuk Bangun dan perlahan naik pangkat dalam organisasi kriminal tersebut. Penyamarannya membawa Rama semakin dalam ke dunia kekerasan, pengkhianatan, dan perang antar geng yang brutal. Ia harus menjaga identitasnya tetap rahasia sambil mengumpulkan bukti kejahatan.
The Raid 2 menampilkan koreografi pertarungan yang lebih beragam dan ambisius dibandingkan film pertamanya, melibatkan pertarungan massal di lumpur, duel sengit menggunakan berbagai senjata (termasuk karambit yang ikonik oleh Prakoso/Yayan Ruhian), hingga kejar-kejaran mobil yang menegangkan. Selain Rama, film ini juga memperkenalkan karakter-karakter ikonik baru seperti Hammer Girl (Julie Estelle) dan Baseball Bat Man (Very Tri Yulisman). Film ini tidak hanya sekadar menyajikan aksi tanpa henti, tetapi juga mengeksplorasi tema ambisi, kekuasaan, loyalitas keluarga (baik kandung maupun kriminal), dan konsekuensi moral dari kehidupan ganda yang dijalani Rama. Ini adalah sebuah epik kriminal dengan aksi laga yang spektakuler.