Berlatar dunia persilatan fiktif di masa lalu, Pendekar Tongkat Emas mengisahkan tentang Cempaka, seorang pendekar legendaris yang disegani dan dikenal sebagai pemilik senjata pusaka serta jurus mematikan Tongkat Emas. Diperankan oleh Christine Hakim, Cempaka yang merasa usianya sudah senja, berniat mewariskan ilmu dan senjata saktinya kepada salah satu dari empat murid kepercayaannya: Biru (Reza Rahadian), Gerhana (Tara Basro), Dara (Eva Celia), dan Angin (Aria Kusumah). Namun, Cempaka memiliki syarat, pewaris sejati haruslah murid yang paling setia dan mampu menjaga amanah Tongkat Emas.
Keputusan Cempaka untuk memilih pewaris memicu konflik tersembunyi di antara para murid. Biru dan Gerhana, yang merasa lebih berhak, ternyata memiliki ambisi gelap. Mereka berkhianat, menyerang Cempaka secara licik, dan merebut Tongkat Emas. Dara dan Angin yang masih muda dan belum sepenuhnya menguasai ilmu silat, berhasil melarikan diri dari serangan mematikan tersebut. Mereka kini menjadi buronan dan harus mencari cara untuk bertahan hidup sekaligus membalaskan dendam guru mereka serta merebut kembali Tongkat Emas yang jatuh ke tangan yang salah.
Dalam pelarian mereka, Dara dan Angin bertemu dengan Elang (Nicholas Saputra), seorang pendekar misterius yang identitasnya tidak diketahui. Elang kemudian membantu mereka dalam perjalanan berbahaya ini. Pendekar Tongkat Emas tidak hanya menyajikan adegan pertarungan silat yang dikoreografikan dengan apik dan sinematografi yang memukau dengan latar lanskap Sumba yang eksotis, tetapi juga mengeksplorasi tema-tema seperti pengkhianatan, kesetiaan, ambisi, penebusan, dan pencarian jati diri. Film ini merupakan sebuah epik kolosal yang mencoba mengangkat kembali genre film silat Indonesia ke panggung yang lebih megah, menampilkan perpaduan antara aksi laga, drama, dan keindahan visual. Perjalanan Dara dan Angin dalam mencari kekuatan untuk menghadapi Biru dan Gerhana menjadi fokus utama narasi penuh intrik ini.