Diangkat dari novel populer karya Adhitya Mulya, Sabtu Bersama Bapak adalah sebuah film drama keluarga yang menyentuh hati dengan premis yang unik dan mengharukan. Cerita berawal ketika Gunawan (diperankan oleh Abimana Aryasatya) divonis menderita penyakit kanker dan hidupnya diperkirakan tidak akan lama lagi. Menyadari bahwa ia tidak akan bisa mendampingi kedua putranya, Satya dan Cakra, tumbuh dewasa, Gunawan memutuskan untuk merekam serangkaian pesan video untuk mereka sebelum ia meninggal. Dalam video-video tersebut, ia memberikan nasihat, petuah hidup, dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan dihadapi anak-anaknya di masa depan.
Sepeninggal Gunawan, istrinya, Itje (Ira Wibowo), berjanji untuk memutarkan video-video tersebut kepada Satya dan Cakra setiap hari Sabtu. Film ini kemudian melompat ke masa depan, memperlihatkan Satya (Arifin Putra) dan Cakra (Deva Mahenra) yang sudah dewasa dan menjalani kehidupan mereka masing-masing, namun masih ‘didampingi’ oleh pesan-pesan dari almarhum ayah mereka melalui video-video tersebut. Satya telah menikah dan memiliki anak, bekerja di luar negeri, dan berusaha menjadi suami dan ayah yang baik seperti yang diajarkan bapaknya, meskipun menghadapi tantangan dalam rumah tangganya. Sementara itu, Cakra masih lajang, bekerja sebagai pegawai bank, dan sangat canggung dalam urusan percintaan, seringkali ‘berkonsultasi’ dengan video bapaknya untuk mendapatkan kepercayaan diri.
Sabtu Bersama Bapak, disutradarai oleh Monty Tiwa, dengan indah menggambarkan bagaimana kehadiran seorang ayah, meskipun secara fisik telah tiada, tetap dapat membentuk karakter dan membimbing anak-anaknya melalui rekaman video. Film ini mengeksplorasi tema cinta keluarga, kehilangan, proses pendewasaan, pencarian cinta, dan warisan nilai-nilai dari orang tua. Alur ceritanya berjalan bolak-balik antara masa kini Satya dan Cakra dengan masa lalu ketika Gunawan masih hidup dan merekam pesan-pesannya, menciptakan kontras yang emosional. Penampilan para aktor, terutama Abimana Aryasatya sebagai Bapak yang bijak dan penuh kasih, serta Arifin Putra dan Deva Mahenra sebagai anak-anaknya, sangat menyentuh. Film ini adalah sebuah perayaan tentang kekuatan ikatan keluarga dan cinta seorang ayah yang tak lekang oleh waktu.