Danur (2017) diadaptasi dari novel karya Risa Saraswati dan mengangkat kisah nyata pengalaman masa kecil Risa yang memiliki kemampuan indigo, yaitu bisa melihat dan berinteraksi dengan makhluk tak kasat mata. Cerita berlatar di Bandung pada masa kecil Risa. Merasa kesepian karena orang tuanya sibuk bekerja dan ia tidak punya banyak teman sebaya, Risa kecil berdoa agar diberikan teman bermain. Doanya terkabul, namun teman-teman yang datang bukanlah anak-anak biasa. Mereka adalah lima hantu anak-anak Belanda dari zaman kolonial: Peter, William, Hans, Hendrick, dan Janshen.
Awalnya, Risa merasa senang memiliki teman-teman baru yang selalu menemaninya bermain. Peter dan kawan-kawan menjadi sahabat gaibnya, mengisi hari-hari Risa dengan tawa dan permainan. Mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan cerita masa lalu yang tragis. Namun, persahabatan unik ini mulai membawa masalah ketika Risa semakin terikat dengan dunia gaib dan batas antara dunia nyata dan dunia arwah menjadi kabur. Kehadiran teman-teman hantu ini juga mulai dirasakan oleh anggota keluarga Risa yang lain, menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan. Danur (2017) mengeksplorasi hubungan tak biasa antara seorang anak manusia dengan teman-teman dari dimensi lain.
Situasi menjadi semakin mencekam ketika muncul sosok hantu jahat lain yang merasa terusik oleh kehadiran Risa dan teman-teman hantunya. Hantu jahat ini mulai meneror Risa dan keluarganya, membahayakan nyawa mereka. Risa, dengan bantuan Peter dan kawan-kawan, harus menghadapi teror tersebut dan belajar mengendalikan kemampuannya demi melindungi orang-orang yang ia sayangi. Film ini membangun suasana mencekam melalui penampakan-penampakan gaib dan cerita latar belakang yang kelam dari para hantu. Ini adalah kisah tentang persahabatan lintas dimensi, penerimaan kemampuan khusus, dan perjuangan melawan entitas jahat.