Sobat Ambyar adalah sebuah persembahan sinematik yang didedikasikan untuk mengenang maestro campursari dan ‘Godfather of Broken Heart’, Didi Kempot, sekaligus mengangkat kisah cinta yang relate dengan para ‘Sobat Ambyar’ (sebutan untuk penggemar Didi Kempot yang sering galau karena cinta). Cerita berpusat pada Jatmiko, seorang pemuda sederhana pemilik kedai kopi di Solo. Hidupnya yang datar dan biasa-biasa saja berubah total ketika ia bertemu dengan Saras, seorang mahasiswi cantik dan modern yang mencuri hatinya. Jatmiko jatuh cinta setengah mati pada Saras.
Hubungan Jatmiko dan Saras awalnya berjalan manis. Jatmiko, dengan kepolosannya, berusaha keras membahagiakan Saras, sementara Saras tampak menikmati perhatian Jatmiko. Namun, perbedaan latar belakang, gaya hidup, dan mungkin ekspektasi mulai menimbulkan masalah. Jatmiko yang terlalu bucin (budak cinta) mungkin menjadi terlalu posesif atau naif, sementara Saras mungkin mulai merasa jenuh atau memiliki pandangan lain tentang masa depan. Hubungan mereka pun kandas, meninggalkan Jatmiko dalam kondisi ‘ambyar’ alias patah hati yang mendalam. Sobat Ambyar mengikuti perjalanan Jatmiko dalam mengatasi patah hatinya. Ia menemukan pelipur lara dalam lagu-lagu Didi Kempot yang liriknya terasa begitu mewakili perasaannya. Ia juga mendapat dukungan dari teman-temannya sesama ‘Sobat Ambyar’ di kedai kopinya. Film ini dengan hangat menggambarkan fenomena budaya ‘Sobat Ambyar’, bagaimana musik Didi Kempot menjadi soundtrack bagi banyak orang yang sedang patah hati, dan bagaimana komunitas penggemar bisa menjadi support system. Perjalanan Jatmiko adalah tentang belajar melepaskan, menerima kenyataan, dan menemukan kembali kebahagiaan setelah mengalami ‘ambyar’. Sobat Ambyar adalah perpaduan antara komedi romantis, drama patah hati, dan penghormatan musikal.