Marriage menyajikan potret realistis kehidupan pernikahan sepasang suami istri muda, Mirza dan Vika, yang telah berjalan selama beberapa tahun. Awalnya dipenuhi cinta dan kebahagiaan, rumah tangga mereka kini mulai terasa hambar dan diwarnai rutinitas yang membosankan. Mirza sibuk dengan pekerjaannya, sementara Vika merasa kurang diperhatikan dan terjebak dalam peran sebagai ibu rumah tangga.
Komunikasi di antara mereka semakin berkurang, digantikan oleh kesalahpahaman dan pertengkaran kecil yang terus menumpuk. Rasa jenuh dan ketidakpuasan mulai menyelimuti hubungan mereka. Di tengah kondisi rumah tangga yang sedang dingin, muncul godaan dari pihak ketiga. Mirza mungkin bertemu dengan rekan kerja yang menarik perhatiannya, atau Vika bertemu kembali dengan teman lama yang menawarkan kenyamanan dan perhatian yang ia rindukan dari suaminya.
Kehadiran orang ketiga ini menjadi ujian berat bagi pernikahan mereka. Mirza dan Vika mulai mempertanyakan komitmen dan perasaan mereka satu sama lain. Apakah cinta mereka masih cukup kuat untuk bertahan? Apakah mereka masih menginginkan pernikahan ini? Marriage mengeksplorasi dinamika kompleks dalam sebuah pernikahan jangka panjang, termasuk rasa jenuh, masalah komunikasi, godaan perselingkuhan, dan pentingnya upaya bersama untuk mempertahankan hubungan.
Film ini tidak hanya fokus pada konflik, tetapi juga pada upaya kedua belah pihak untuk introspeksi diri, mencoba memperbaiki komunikasi, dan menemukan kembali alasan mengapa mereka dulu saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah. Ini adalah cerminan jujur tentang tantangan yang dihadapi banyak pasangan dalam menjaga api cinta tetap menyala, menyoroti bahwa pernikahan membutuhkan kerja keras dan pengertian terus-menerus.